Nomer 2 saja belum tentu terpilih apalagi nomer 3, 4, dan seterusnya. Ditambah lagi dari partai baru yang belum dikenal dengan prestasinya termasuk partai gurem.
Kampanye dengan retorika-retorika basi seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial, korupsi, ketenagakerjaan, masalah lingkungan hidup, dan kesehatan hanya menjadi gaung yang tidak digubris.
Serangan fajar seperti pemilihan lurah pada masa lalu sudah tidak sakti lagi.
Tebar pesona hanya mencoreng nama. Tebar amplop lebih mengena. Tak harus saat fajar. Bisa pagi, siang, atau pun sore. Bahkan saat tengah malam. Saat hari belum merekah. Saat masa kampanye belum dimulai.
Di pasar, sawah, bahkan kantor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H