Tambir dan perlengkapan dapur lainnya terbuat dari bambu apus yang merupakan bambu dengan batang lurus tanpa cabang atau carang dan lentur tidak mudah patah. Panjang ruasnya pun antara 50-70 cm sehingga mudah dibelah dan dianyam.
Bambu apus banyak tumbuh di ladang-ladang sekitar Bantul, bahkan menjadi seperti hutan di antara pohon jati dan sawo. Termasuk di ladang keluarga Pak Sugeng.
Cara membuat tambir.
1. Bambu yang telah ditebang dijemur selama 4-5 hari agar sedikit kering.
2. Setelah cukup kering dipotong dengan panjang sesuai diameter tambir pesanan, yakni 35, 50, dan 75 cm.
3. Potongan tersebut dibelah menjadi 8-10 buah masing-masing selebar 1,2 cm.
4. Potongan-potongan ini dibelah lagi dengan ketebalan antara 1-1,2 mm. Pembelahan terakhir ini harus halus supaya tidak menjadi tajam yang bisa saja melukai tangan dan kaki saat dianyam.
5. Kemudian belahan bambu ini dijemur lagi selama 1 hari dan selanjutnya dianyam dengan model kepang atau menyilang.
6. Duduk sama rendahnya, berdiri sama tinggi. Saiyek saeka praya artinya Seiya sekata dalam berkarya. Pak Sugeng dan istrinya merupakan pasangan yang serasi dan selalu bekerjasama.
7. Memotong, membelah, dan menganyam bambu dan membuat wengku atau lingkaran bambu penguat tambir merupakan tugas Pak Sugeng.
8. Menghaluskan belahan bambu, mengikat anyaman pada wengku merupakan tugas Bu Sugeng. Juga melayani konsumen atau pemesan.