Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Enaknya Buah Lokal

30 Oktober 2023   19:56 Diperbarui: 30 Oktober 2023   20:13 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah ciplukan lokal. | Dokumen pribadi 

Pada masa kini buah apa saja sudah tersedia. Mulai dari buah lokal hasil persilangan hingga buah impor yang melimpah ruah. Buah impor yang dulu dikhususkan untuk memenuhi kaum ekspatriat kini mudah didapat di pasar tradisional. Bagaimana dengan buah lokal yang dulu menjadi menu tradisional masyarakat perdesaan? Ternyata masih cukup eksis sekalipun konsumennya terbatas pada masyarakat perdesaan. Penjualannya pun terbatas pada pasar tradisional di pelosok, seperti Pasar Jodog Bantul, Pasar Tutur Nongkojajar Pasuruan, Pasar Gondanglegi dan Wonokerto, Malang. 

Jambu mete. | Dokumen pribadi
Jambu mete. | Dokumen pribadi

Jambu kluthuk. | Dokumen pribadi
Jambu kluthuk. | Dokumen pribadi

Kersen atau ceri atau talok. | Dokumen pribadi
Kersen atau ceri atau talok. | Dokumen pribadi

Untuk buah lokal tradisional yang masuk supermarket selama ini hanya ada dua, yakni ciplukan atau bahasa kerennya golden berry dan duwet atau juwet. Ciplukan atau goldenberry kini juga mulai masuk jenis impor. Ukuran diameternya sekitar 3cm lebih besar daripada lokal paling besar hanya 1,2cm. Mengapa buah lokal tradisional sulit masuk supermarket? Alasannya sederhana. Di pasar tradisional saja kurang laku apalagi di supermarket. Kurang lakunya ini disebabkan perubahan gaya hidup yang juga memengaruhi selera lidah terutama kaum muda. Beda dengan kaum lansia jadul atau sedikit anak perdesaan yang hidup dan bermainnya di sekitar kebun atau hutan yang ditumbuhi pohon buah lokal.

Asam Jawa | Dokumen pribadi
Asam Jawa | Dokumen pribadi

Alpukat desa. | Dokumentasi pribadi
Alpukat desa. | Dokumentasi pribadi

Pelem kweni. | Dokumen pribadi
Pelem kweni. | Dokumen pribadi

Sawo Kecik. | Dokumen pribadi 
Sawo Kecik. | Dokumen pribadi 

Mungkin para lansia ingat saat masih anak-anak dulu harus memanjat untuk mendapat beberapa buah talok atau kersen atau ceri. Harus membanting atau menjepitkan pada pintu untuk memecah buah kedondong sebelum memakannya. Mengemut sambil nyengir buah asam Jawa yang ditaburi sedikit garam. Juga mengunyah buah jambu mete atau jambu monyet yang rasanya nano-nano manis, kecut, dan sepet. 

Buah lokal tradisional memang nikmat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun