Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Monumen Titik 1000 Km Panarukan

17 Oktober 2023   10:30 Diperbarui: 17 Oktober 2023   20:57 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penari dari Banyuwangi kreator tari Panarukan. | Dokumen pribadi

Lima menit kemudian si penjual keluar dan menanyakan pesanan saya sambil tersenyum  ramah mempersilakan masuk ke sebuah ruangan tanpa jendela di belakang warung. 

Dengan alasan ingin udara segar saya menolaknya. 

Penolakan ini ternyata membuat dia terkejut dan dengan tatapan mata agak sayu dia mohon maaf. Kali ini saya yang agak terkejut. Apalagi kemudian ada dua orang perempuan muda berusia tak lebih dari 20 tahun keluar ruangan tersebut menuju ke sebuah rumah sederhana di dekat warung.

Sapaan dengan senyum manis sedikit genit membuat pikiran ini melayang pada cerita suram dari teman-teman seniman.

Penari dari Banyuwangi kreator tari Panarukan. | Dokumen pribadi
Penari dari Banyuwangi kreator tari Panarukan. | Dokumen pribadi

Tari yang menggambarkan perjuangan seniman melawan Belanda. | Dokumen pribadi 
Tari yang menggambarkan perjuangan seniman melawan Belanda. | Dokumen pribadi 

Tari yang menggambarkan perjuangan seniman melawan Belanda. | Dokumen pribadi
Tari yang menggambarkan perjuangan seniman melawan Belanda. | Dokumen pribadi

Kisah-kisah perempuan-perempuan yang mempertahankan hidup dalam ketidakpastian dan keterpurukan karena ketidakberdayaan.

Panarukan sebuah pelabuhan di ujung timur Jawa Timur ada sejak masa Majapahit dan semakin terkenal setelah H.W Deandels, gubernur jendral Hindia Belanda membangun Jalan Pos Anyer-Panarukan sejauh 1.000 km. Jalan yang dibangun untuk memperlancar gerak militer Belanda dan memantau pergerakan pasukan Inggris di Laut Jawa yang ingin menguasai Pulau Jawa.

Pembangunan Jalan Pos dengan kerja paksa membuat rakyat menderita. Hanya sedikit kesejahteraan yang dirasakan masyarakat sekalipun Jalan Pos juga untuk memperlancarkan perekonomian.

Dalam ketidakberdayaan, seorang penari Panarukan mengajak memberontak pada kolonial Belanda dengan perlawanan dalam bentuk sebuah tarian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun