Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Edukasi Menjaga Kelestarian Tanggungjawab Bersama

17 September 2023   20:13 Diperbarui: 17 September 2023   20:28 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai masih menjadi tempat pembuangan air limbah. | Dokumen pribadi

Sering saya membayangkan betapa alam ini suatu waktu akan rusak karena kelalaian manusia. 

Kelalaian cara sistematis dan berlangsung lama maupun karena kesembronoan sesaat.

Secara sistematis misalnya pengembangan suatu wilayah untuk pemukiman tanpa memperhatikan analisa dampak lingkungan atau AMDAL sehingga hutan dengan segala vegetasinya terdesak. Mata air dan sungai menjadi surut. 

Kesadaran masyarakat di tepi sungai masih senang membuang sampah semaunya. Yogyakarta | Dokumen pribadi 
Kesadaran masyarakat di tepi sungai masih senang membuang sampah semaunya. Yogyakarta | Dokumen pribadi 

Sungai surut sampah menumpuk. Malang. | Dokumen pribadi 
Sungai surut sampah menumpuk. Malang. | Dokumen pribadi 
Kesembronoan sesaat contoh konkrit adalah menyalakan flare di padang rumput kering kaldera Bromo dan menyebabkan terbakar.

Kejadian di kaldera Bromo hanya salah satu contoh saat ini. Masih ingatkah dengan bencana alam longsor dan banjir bandang yang terjadi di tempat lain pada beberapa waktu yang silam. 

Tepat di bibir sungai. Malang | Dokumen pribadi 
Tepat di bibir sungai. Malang | Dokumen pribadi 

Sungai masih menjadi tempat pembuangan air limbah. | Dokumen pribadi
Sungai masih menjadi tempat pembuangan air limbah. | Dokumen pribadi

Jebolnya tanggul, surutnya sungai, dan gundulnya hutan karena beralih fungsi.

Pernyataan-pernyataan retoris sering terucap dan menjadi perdebatan. 

Setelah itu lenyap seperti asap kebakaran yang terbawa angin.

Atau air bah yang masuk ke lautan luas. Kembali sepi. Korban jiwa apalagi harta benda terlupakan.

Keindahan yang rusak setelah pawai. | Dokumen pribadi 
Keindahan yang rusak setelah pawai. | Dokumen pribadi 

Memang tak perlu larut dalam kesedihan tapi perubahan sikap untuk senantiasa menjaga lingkungan hidup adalah tanggungjawab bersama.

Manusia harus sejajar dengan alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun