Gerak sederhana goyang pinggul dan double step dengan senyuman manis tapi tidak genit menjadi daya tarik bagi mereka yang menonton.
Kakek-nenek, ayah-ibu, teman dan kawan merasa senang melihat anak cucunya tampil menawan.
Para muda dan anak cucu pun tertawa riang melihat kakek-nenek dan ayah-ibunya juga tampil.
Pak RT-RW, Pak Carik dan Lurah, Pak Camat dan Babinsa pun juga senang karena warganya bersatu seia sekata merayakan pesta hari kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia.
Sekalipun mereka juga pusing karena harus mengeluarkan dana sekian puluh juta hanya untuk kemeriahan sebuah karnaval tingkat desa.
Jika tidak mau mengeluarkan dana pekewuh juga karena setiap orang yang ikut pawai telah mengeluarkan dana pribadi untuk sewa kostum bahkan ada yang harus membeli sendiri.