Dataran tinggi Dieng merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah yang mengandalkan keindahan alam yang luar biasa memesona.Â
Selain itu ada juga satu ritual tradisi yang tidak ada di tempat lain, yakni pemotongan rambut gimbal seorang anak. yang diadakan masyarakat setempat setiap tahun. Hanya saja untuk tahun 2023 ini masih ditunda karena ada perbaikan dan pelebaran jalan akses terutama dari arah Temanggung dan Wonosobo.
Pesona alam dataran tinggi Dieng sudah bisa dinikmati keindahannya sejak dari Temanggung. Lahan pertanian berundak dengan bebatuan cadas sebagai penahan erosi dengan tanaman tembakau menjadi ciri khas.Â
Inilah keunikan berbeda dengan dataran tinggi di tempat lain.
Di lereng wilayah Temanggung pesona alam selanjutnya berupa perkebunan teh Tambi dan hutan pinus yang bisa dijadikan tempat istirahat sebelum menuju puncak Dieng.Â
Dari Temanggung menuju Wonosobo keadaan alam masih memesona dengan Gunung Prau di sebelah kanan dan Gunung Patak Banteng di sebelah kiri.
Gunung Prau disebut demikian karena jika dilihat dari puncak tertinggi Patak Banteng wujudnya seperti perahu terbalik.Â
Gunung Patak Banteng disebut demikian karena tampak seperti tanduk banteng jika dilihat dari puncak Gunung Prau.Â
Demikian menurut salah satu tokoh pemuda di Desa Patak Banteng.
Dari Gunung Prau dan Patak Banteng bisa melihat eksotika keindahan terbitnya matahari bila cuaca cerah dan tidak awan atau kabut yang menyelimuti lembah antara Gunung Sumbing dan Sindoro.
Bisa juga melihat pesona selimut kabut tipis yang mengalir lembut menutupi desa-desa dan perladangan di bawahnya.
Keunikan Gunung Prau dan Patak Banteng adalah tanaman buah carica yang tumbuh di sela-sela tanaman utama seperti kentang dan wortel.
Eksotika keindahan matahari terbit bisa juga dilihat dari bukit-bukit lainnya yang ada di sekitar Dataran Tinggi Dieng.
Pesona selanjutnya berupa Kawah Sikidang yang berupa kawah terbuka yang mengeluarkan gas belerang dengan luas sekitar 3-5 hektare. Dengan kawah utama seluas sekitar 200m persegi yang terus mendidih mengeluarkan uap belerang yang sangat tajam. Dianjurkan setiap pengunjung memakai masker sekali pun tidak ada pengumuman atau petunjuk dari pengelola.Â
Pengunjung bisa mengelilingi kawah Sikidang dengan melewati jembatan kayu selebar 1,5m sepanjang sekitar 1,8 km yang dibangun di antara kawah-kawah.Â
Jika beruntung pada musim dingin antara Juli-Agustus bisa melihat embun es yang menempel di rerumputan dan ujung daun paku-pakuan atau pakis.
Sekitar 500 m dari Kawah Sikidang ada pesona alam berupa telaga yang disebut Telaga Warna. Disebut telaga warna karena airnya berwarna hijau pekat seperti Ranu Regulo dan Ranu Pani di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada saat-saat tertentu.
Selain keindahan alam yang demikian memesona ada wisata sejarah berupa komplek candi bercorak Hindu, yakni Candi Arjuna.
Masuk ke area Candi Arjuna setiap pengunjung diwajibkan memakai jarit atau kain panjang yang dipinjami pengelola secara gratis.Â
Menuju Dataran Tinggi Dieng bisa masuk dari tiga kota yakni Banjarnegara, Temanggung, dan Wonosobo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H