Selama ini kegiatan urban farming lebih banyak dilakukan oleh masyarakat umum. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan peningkatan ketahanan pangan serta menambah pendapatan keluarga.
Ada juga instasi pemerintah seperti kantor kelurahan dan kecamatan, Puskesmas, serta sekolah yang juga melakukan kegiatan ini untuk memberi contoh pada masyarakat serta untuk bumi hijau dan sehat.Â
Ternyata urban farming juga dilakukan oleh beberapa hotel berbintang di beberapa kota besar, seperti Surabaya, Makassar, Jakarta, dan Yogyakarta.Â
Urban farming di sini bukan sekedar agar hotel tampak asri dan sejuk tetapi juga memenuhi kebutuhan menu sajian bagi para tamu. Terutama mereka yang vegan.
Menu sajian vegan bukan hanya masakan tradisional seperti pecel, urap-urap, karedok, dan gado-gado. Tetapi juga sayur mentah dengan tambahan mayonaise, mustard, minyak zaitun, dan basalmi salad oil sebagai menu western.
Sayur mentah ini di antaranya sawi sendok atau pakchoi, kemangi atau selasih, selada hijau dan merah, tomat sayur dan tomat ceri. Semua dipetik dari kebun kreatif di lantai paling atas yang digunakan sebagai greenhouse.Â
Untuk terong ungu, bawang bombai, dan wortel sebagai menu vegan masih dibeli dari pasar atau dipasok oleh penyuplai.
Untuk minuman yang diambil dari kebun kreatif hotel tersebut berupa jus tomat dan daun mint dengan seduhan sedikit gula sehingga terasa begitu fresh.Â
Sebuah karya kreatif untuk sajian menu sehat, segar, dan alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H