Di bentangan Pantai Samas sebelah timur memang telah dibuat tanggul setinggi 2 meter sepanjang 500 meter untuk menahan air laut saat pasang naik. Tanggul ini berada sekitar 300 meter dari bibir pantai. Toh jika air laut pasang naik dan hujan deras di wilayah utara Yogyakarta maka masuknya air payau tidak bisa dihindari.
Tanggul ini memisahkan lahan utara yang berupa sawah dan lahan selatan yang berupa rawa, sedikit sawah, dan tambak udang.
Mungkinkah sawahnya diubah menjadi tambak seperti lahan yang ada di sebelah selatan tanggul?
Harapan dan keinginan tentu ada namun perlu dana yang sangat besar. Lalu ia pun menunjuk beberapa tambak udang yang kolaps entah karena apa padahal telah menghabiskan ratusan juta.Â
Kegelisahan petani tersebut bukan pula disebabkan oleh kondisi alam tetapi juga faktor lain seperti sulitnya mendapat pupuk bersubsidi. Adanya 'kartu tani' dan menjadi anggota Gapoktan bukan jaminan untuk bisa membeli pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan.
Semakin langkanya tenaga penggarap dan pemanen juga membuat mahalnya biaya tenaga kerja.
Sekelumit kisah seorang petani di atas merupakan gambaran banyak petani di timur Pantai Samas yang lebih rendah dari daerah barat Pantai Samas. Juga menggambarkan kondisi petani daerah pesisir dan muara lainnya, seperti sepanjang pantai utara antara Pasuruan hingga Situbondo. Air payau membuat petani hanya bisa menanam dua kali dalam setahun.
Tentang semakin langkanya tenaga kerja sektor pertanian tentu dirasakan semua petani di negeri kita.Â