Empat pemuda yakni: RB Putramataya, Mg. M. Samiaji, Mg. Okky Bagas Saputra, dan Mg. Andi Setyawan dari Kawedanan Kridamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tampil sangat bagus. Demikian juga para penabuh (wiyaga), dan sinden yang mengiringi penampilan tari demikian solid.Â
Pagelaran yang anggun dan indah ini disaksikan oleh keluarga besar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan undangan terbatas dari luar keraton sebanyak 200 orang.Â
Dua ratus orang dari luar keraton ada yang berasal dari Pontianak, Lampung, Bali, dan delapan orang mancanegara harus mengenakan busana pranakan untuk pria tanpa keris dan tidak diperkenankan memakai alas kaki.Â
Bagi perempuan wajib mengenakan busana kebaya tangkeban hitam dan rambut gelung tekuk, serta tidak boleh mengenakan perhiasan dan alas kaki.
Sebuah kehormatan bisa menyaksikan Uyon-uyon Hadiluhung secara langsung walau sedikit kelabakan untuk mencari busana wajib tersebut.Â
Demikian juga saat menonton tidak bisa bergerak leluasa alias pekewuh untuk mengambil gambar karena duduk bersila persis di belakang KPH (Kanjeng Pangeran Harya) Notonegoro.
0 0 0