Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Gatotkaca Membantu Polisi Lalu Lintas di Jalan Raya Parangtritis

6 Januari 2023   14:55 Diperbarui: 7 Januari 2023   06:01 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatotkaca | Dokumen pribadi.

Bagi pecinta seni tradisional wayang orang (wayang wong) atau pernah membaca kisah Maha Barata tentu mengenal sosok seorang tokoh muda yang gagah perkasa: Gatotkaca.

Gatotkaca perawakannya gagah perkasa otot kawat balung wesi atau disingkat Okabawes menurun dari kedua orangtuanya.

Ayahnya adalah Werkudoro atau Bima dan ibunya Dewi Arimbi yang keduanya berperawakan tinggi besar.

Sekali pun perawakannya tinggi besar dan gagah perkasa, Gatotkaca sangat lembut hati dan pemurah dengan sikapnya suka menolong.

Kelembutan hatinya kadang membuat melow apalagi saat ditinggal kekasihnya. Bahkan menjadi sadboy lalu mencoba bunuh diri seperti yang pernah kutulis di sini.

Kelembutan dan kemurahan hati Gatotkaca bukan hanya dalam dunia pewayangan tetapi juga pada dunia nyata.

Pagi tadi sekitar jam 7 pagi, saat menyusuri jalanan menuju Parangtritis hingga ke Depok, Bantul, Jawa Tengah, di sebuah pertigaan jalan raya yang masih ramai penulis diseberangkan oleh seorang polisi muda dari Polsek Kretek, Bantul yang berdiri di marka jalan.

Sedang di pinggir persimpangan Gatotkaca berdiri membantu polisi dengan memberi aba-aba dengan bendera semaphore agar para pengguna jalan hati-hati.

0 0 0

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Untung dan malang kadang dialami setiap orang dalam kehidupannya. Ada yang bernasib baik ada juga yang kurang baik. Sekali pun pendidikannya tinggi.

Demikian juga yang dialami oleh Gatotkaca ini. Pria paruh baya yang menurut pengakuannya berasal dari Tuban, Jawa Timur terpaksa harus menjadi relawan pengatur lalulintas. Maunya sih bekerja yang bisa menggunakan tenaga dan kepandaian maupun keterampilannya. Namun mendapat pekerjaan bukanlah sesuatu yang mudah.

Ia pun menjadi pengatur lalu lintas dengan memakai kostum Gatotkaca untuk lebih percaya diri.

Sebagai relawan tentunya tidak ada pendapatan pasti yang diterimanya selain uluran belas kasih dari mereka yang ingin memberi dengan tulus hati.

Apakah Beliau seorang seniman wayang orang?

Entahlah. Belum sempat berbincang hingga ke sana.

Tetapi dari kostum yang dipakainya bisa dikatakan ia adalah seniman wayang orang bahkan pemilik sebuah sanggar. Sebab menyewa kostum Gatotkaca untuk sekali pakai harganya sekitar dua lima puluh ribu.

Cukup mahal. Harga kotang Antakusuma yang dipakai Gatotkaca saja harga sekitar dua juta rupiah. Untuk harga mahkotanya sekitar 1,5 juta. Belum lagi baju dan celananya.

0 0 0

Hidup memang penuh perjuangan. Setidaknya Beliau telah berupaya secara ksatria mempertahankan dan mengisi kehidupannya.  

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun