Pada tahun 1222, Ken Angrok berhasil membunuh Kertajaya dalam Perang Ganter.Â
Gugurnya Kertajaya berarti bebasnya Tumapel dari Kediri. Ken Angrok pun mengangkat dirinya menjadi datu atau raja dengan gelar Sri Rangga Rajasa Batara Sang Amurwabhumi. Ia pun mengubah nama Tumapel menjadi Singhasari untuk menghilangkan jejak peninggalan Kediri.
Delapan ratus tahun telah berlalu, Singhasari tetap ada dan menjadi bagian utara dari Kabupaten Malang.
Demikian juga desa-desa yang dulu pernah disebut dalam Kitab Pararaton. Misalnya Panawijen sekitar 5 km selatan Singosari. Desa Ngijo sekitar 2 km dari Singosari. Desa ini masih ditelusuri apakah merupakan tempat kelahiran dan tinggal Kebo Ijo. Juga Desa Kabalon dan Kuto Bedah yang masih meninggalkan situs-situs peninggalan Singosari.
Catatan:Â
Mengenang 800 tahun berdirinya Singosari telah dipersiapkan dalam bincang budaya dan sejarah dengan Narasumber  Dwi Cahyono, sejarahwan dan dosen Universitas Negeri Malang dan Ki Soleh Adi Pramono, seniman dan budayawan dari Padepokan Seni Mangun Dharmo, Tumpang Malang.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H