Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjaga Etika Sopan Santun Berkendara dan Touring

5 November 2022   21:59 Diperbarui: 8 November 2022   04:06 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan ditutup dengan batang pohon gegara kebun sering dilewat jip dan trail touring. | Dokumen pribadi.

Ngebut Bandem, sebuah banner peringatan bagi pengendara di Guwasari di Bantul. | Dokumen pribadi.
Ngebut Bandem, sebuah banner peringatan bagi pengendara di Guwasari di Bantul. | Dokumen pribadi.

Ada juga yang sengaja melewati pematang sempit yang sebenarnya hanya untuk jalan kaki petani. Sehingga pematang menjadi rusak dan licin di musim hujan. Jika motor trail atau MTB terpeleset tentu merusak tanaman dan tentu saja merugikan petani.

Kasus terakhir ini sering dialami secara tak sengaja atau dilakukan sengaja oleh crosser dengan motor trail dan goweser.

Di tempat wisata alam pun hal ini terjadi. Di mana etika berkendara dalam touring sering diabaikan.

Misalnya di daerah kaldera Bromo, jalur antara Candi Ijo dan Tebing Breksi, dan Parang Kusumo Yogyakarta, wilayah antara Malang, Batu, dan Mojokerto sekitar Brakseng, Cangar, dan Pacet. Jalur Sarangan Magetan dan Tawangmangu Karanganyar. Hutan jati Guwosari, Bantul.

Menutup sementara jalur wisata. | Dokumen pribadi.
Menutup sementara jalur wisata. | Dokumen pribadi.

Jangan melanggar, hormati masyarakat setempat. | Dokumen pribadi.
Jangan melanggar, hormati masyarakat setempat. | Dokumen pribadi.

Maka tak heran, di beberapa titik kadang ada banner dan papan tulisan berisi himbauan agar para sepeda motor dan mobil touring tidak masuk daerah tertentu yang bisa merusak alam dan lingkungan. 

Bahkan ada tulisan dengan pesan yang cukup kasar sebagai tanda kejengkelan masyarakat setempat pada pengendara.

Hal ini perlu disadari siapa pun untuk tetap beretika dalam berkendara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun