Ada juga yang sengaja melewati pematang sempit yang sebenarnya hanya untuk jalan kaki petani. Sehingga pematang menjadi rusak dan licin di musim hujan. Jika motor trail atau MTB terpeleset tentu merusak tanaman dan tentu saja merugikan petani.
Kasus terakhir ini sering dialami secara tak sengaja atau dilakukan sengaja oleh crosser dengan motor trail dan goweser.
Di tempat wisata alam pun hal ini terjadi. Di mana etika berkendara dalam touring sering diabaikan.
Misalnya di daerah kaldera Bromo, jalur antara Candi Ijo dan Tebing Breksi, dan Parang Kusumo Yogyakarta, wilayah antara Malang, Batu, dan Mojokerto sekitar Brakseng, Cangar, dan Pacet. Jalur Sarangan Magetan dan Tawangmangu Karanganyar. Hutan jati Guwosari, Bantul.
Maka tak heran, di beberapa titik kadang ada banner dan papan tulisan berisi himbauan agar para sepeda motor dan mobil touring tidak masuk daerah tertentu yang bisa merusak alam dan lingkungan.Â
Bahkan ada tulisan dengan pesan yang cukup kasar sebagai tanda kejengkelan masyarakat setempat pada pengendara.
Hal ini perlu disadari siapa pun untuk tetap beretika dalam berkendara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H