Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Surau Bambu di Situs Petilasan Ki Ageng Mangir Wanabaya, Bantul

30 September 2022   13:32 Diperbarui: 4 Oktober 2022   03:07 1923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang masuk situs. | Foto: Dokumen pribadi.

Setiap senja, surau ini masih digunakan belajar mengaji anak-anak yang tinggal di sekitar padukuhan.

Gerbang masuk situs. | Foto: Dokumen pribadi.
Gerbang masuk situs. | Foto: Dokumen pribadi.

Foto: Dokumen pribadi.
Foto: Dokumen pribadi.

Foto: Dokumen pribadi.
Foto: Dokumen pribadi.

Foto: Dokumen pribadi.
Foto: Dokumen pribadi.

Desa Mangir merupakan desa yang ada sejak pada masa akhir runtuhnya Majapahit atau awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam. 

Berdasarkan Babad Tanah Jawi, penguasa Desa Mangir adalah Ki Agem Mangir yang merasa keturunan langsung dari Kertabhumi atau Brawijaya V. 

Panembahan Senopati yang merupakan pendiri Kerajaan Mataram Islam juga merasa bahwa dirinya adalah keturunan raja terakhir Majapahit, Bhre Kertabhumi.

Di sinilah awal perselisihan antara Mataram dengan Mangir yang saat itu dipimpin oleh Ki Ageng Mangir Wanabaya.

Sekalipun pada akhirnya Ki Ageng Mangir Wanabaya menjadi menantu Panembahan Senopati. Satu hal yang terjadi di luar dugaan, Ki Ageng Mangir Wanabaya mati di tangan Panembahan Senopati.  

Menurut cerita seorang penduduk yang rumahnya sejengkal dari Petilasan Ki Ageng Mangir, surau tersebut dibuat sekitar akhir abad 19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun