Para pria yang membawa makanan dalam jodhang ini adalah Pasukan Bregoda.
Warga Desa Banjaran bukan hanya menyediakan bahan makanan tetapi juga ikut berperang. Untuk persiapan perang mereka berlatih dengan cara berbanjar. Dari kata latihan berbanjar atau berbaris inilah, kemudian hari tempat ini disebut Desa Banjaran.Â
Ada juga pasukan perempuan yang bertugas sebagai telik sandi atau pengintai kedatangan pasukan Belanda. Pasukan telik sandi atau mata-mata ini selalu berada di puncak bukit Gunung Mijil dan akan membunyikan kentong titir jika melihat tanda-tanda kedatangan pasukan Belanda.
Replika kentong titir ini sekarang juga ditempatkan bersama dengan jodhang di puncak Gunung Mijil.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!