Jika pengayuh becak dan pedagang K5 termasuk yang dilakukan para wanita muda dengan sopan berkeliling menawarkan minuman demikian tertib tentu pengamen dan pengemis ini bisa ditertibkan.
Berdasarkan pengamatan penulis mendengar logat mereka, tampaknya mereka bukan warga DIY.
Ketiga tentang keamanan.Â
Sepanjang hari petugas kebersihan di Malioboro bertugas dengan baik. Malioboro pun seperti batu permata yang indah. Tapi tidak selalu bersinar.Â
Beberapa toko pada saat ini sedang direnovasi. Sungguh sangat disayangkan tidak ada jaring pengaman atau paling tidak tali pengaman agar tidak dilewati untuk menghindari kecelakaan sekecil apa pun bagi pengunjung. Misalnya, ada pecahan asbes atau plesteran lapuk yang jatuh dari sebuah gedung di sebelah barat deretan tengah. Nama toko tidak saya sebutkan.
Keempat kebersihan.
Tidak semua wisatawan mancanegara naik becak, motor, atau mobil. Ada juga yang jalan kaki, terutama backpacker, ketika menyusuri perkampungan sekitar Keraton Ngayogyakarta.Â
Misalnya, wisman berjalan kaki melewati  Bangsal Magangan tampak beberapa tumpukan sampah di sebelah tugu persis. Sangat mengganggu pemandangan.