Maka sebaiknya menggunakan helm full face.
Bahaya kedua, karena berjalan tidak terlalu cepat, bahkan sering hanya 35 km perjam, maka perjalanan menjadi lama, membosankan, dan melelahkan.Â
Di sinilah yang paling berbahaya sebab bisa menciptakan microsleep.Â
Walau hanya 0,5 - 1 detik, jika truk di depan menurunkan kecepatan maka bisa terjadi kemungkinan menghantam bagian belakang kendaraan tersebut.
Jika berjalan mengikuti truk sebaiknya tidak lebih dari tiga puluh menit. Dan, segera melepaskan diri ke jalur kiri atau menyalip jika arah depan tampak kosong dan aman.
 Hindari memaksakan diri dengan berharap kendaraan di depan mau mengerti dan minggir memberi jalan. Sebaiknya kita yang mengerti dan memberi jalan kendaraan lainnya.
Bahaya ketiga adalah ketika sedang asyik berada di antara dua truk, tetiba ada kendaraan lain berusaha menyalip tetapi kendaraan dari depan makin dekat.
Lalu kendaraan yang tidak berhasil menyalip kemudian memepet atau mengambil jalur kita dan memaksa kita lebih ke kiri.Â
Jika yang gagal menyalip adalah bis tentu sangat berbahaya.Â
Apalagi bahu jalan sangat sempit bahkan ketinggian lapisan aspal lama dan baru bisa selisih 5-9 cm.Â
Bila keseimbangan berkurang karena lelah sungguh sangat berbahaya. Juga kemungkinan ada kendaraan dan lagi bis ugal-ugalan yang menyalip dari kiri.Â