Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Geliat Pasar Hewan

6 Mei 2022   20:16 Diperbarui: 6 Mei 2022   20:44 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga sapi yang siap ditawar. | Dokumen pribadi 

Dua hari sudah Idul Fitri lewat, masyarakat perdesaan, terutama petani dan pedagang tradisional mulai kembali keaktifitas masing-masing. Sebab mereka tidak mengenal hari libur atau cuti.

Pasar kembali ramai termasuk pasar hewan. Salah satunya adalah Pasar Hewan Tumpang, Malang yang ada di Jl. Raya Bokor, Tumpang Malang.
Beberapa pedagang kambing dan sapi sejak jam 7 pagi sudah membawa dagangannya dan menambatkan di palon untuk menarik calon pembeli.
Demikian juga beberapa calon pembeli sudah datang untuk melihat dan memilih kambing, domba, dan sapi yang diinginkan.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Sapi remaja yang ditawarkan. | Dokumen pribadi.
Sapi remaja yang ditawarkan. | Dokumen pribadi.

Tinggal pilih. | Dokumen pribadi 
Tinggal pilih. | Dokumen pribadi 

Keluarga sapi yang siap ditawar. | Dokumen pribadi 
Keluarga sapi yang siap ditawar. | Dokumen pribadi 

Hanya saja, jumlah pedagang dan pembeli jumlahnya tidak sebanyak hari biasanya. Mungkin nuansa hari raya Idul Fitri masih terasa.
Sekalipun demikian beberapa pedagang, makelar, dan calon pembeli tampak tawar menawar dengan seru. Bagi yang tidak pernah melihat situasi di pasar hewan tentu mengira ada pertengkaran.

Serunya tawar menawar. | Dokumen pribadi
Serunya tawar menawar. | Dokumen pribadi

Memasukkan dua ekor kambing ke keranjang. | Dokumen pribadi.
Memasukkan dua ekor kambing ke keranjang. | Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Terpaksa dibawa pulang lagi. | Dokumen pribadi.
Terpaksa dibawa pulang lagi. | Dokumen pribadi.

Seorang pemuda yang membawa dua ekor kambing yang merasa tidak ada yang menawar langsung memasukkan kambingnya ke dalam keranjang untuk dibawa pulang.

"Sepi..., pasarnya mati," katanya sambil mengikat kambingnya.
Pasar yang buka hanya pada hari Selasa dan Jumat memang tidak seriuh biasanya.
Kambing kami pun juga tidak ada yang menawar dan terpaksa dibawa kembali dengan L300. Semoga hari Selasa depan ada yang menawar.

Keranjang pengangkut kambing. | Dokumen pribadi
Keranjang pengangkut kambing. | Dokumen pribadi

Image caption
Image caption

Ayo naik lagi. | Dokumen pribadi
Ayo naik lagi. | Dokumen pribadi

Kembali ke kandang. | Dokumen pribadi.
Kembali ke kandang. | Dokumen pribadi.

Catatan:

Palon adalah tiang tempat mengikat dan menambatkan hewan. 

Palon tidak selalu di pasar hewan tetapi juga di ladang, sawah, atau di kandang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun