Dua hari sudah Idul Fitri lewat, masyarakat perdesaan, terutama petani dan pedagang tradisional mulai kembali keaktifitas masing-masing. Sebab mereka tidak mengenal hari libur atau cuti.
Pasar kembali ramai termasuk pasar hewan. Salah satunya adalah Pasar Hewan Tumpang, Malang yang ada di Jl. Raya Bokor, Tumpang Malang.
Beberapa pedagang kambing dan sapi sejak jam 7 pagi sudah membawa dagangannya dan menambatkan di palon untuk menarik calon pembeli.
Demikian juga beberapa calon pembeli sudah datang untuk melihat dan memilih kambing, domba, dan sapi yang diinginkan.
Hanya saja, jumlah pedagang dan pembeli jumlahnya tidak sebanyak hari biasanya. Mungkin nuansa hari raya Idul Fitri masih terasa.
Sekalipun demikian beberapa pedagang, makelar, dan calon pembeli tampak tawar menawar dengan seru. Bagi yang tidak pernah melihat situasi di pasar hewan tentu mengira ada pertengkaran.
Seorang pemuda yang membawa dua ekor kambing yang merasa tidak ada yang menawar langsung memasukkan kambingnya ke dalam keranjang untuk dibawa pulang.
"Sepi..., pasarnya mati," katanya sambil mengikat kambingnya.
Pasar yang buka hanya pada hari Selasa dan Jumat memang tidak seriuh biasanya.
Kambing kami pun juga tidak ada yang menawar dan terpaksa dibawa kembali dengan L300. Semoga hari Selasa depan ada yang menawar.
Catatan:
Palon adalah tiang tempat mengikat dan menambatkan hewan.Â
Palon tidak selalu di pasar hewan tetapi juga di ladang, sawah, atau di kandang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H