Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gatotkaca Bunuh Diri

13 Februari 2022   13:20 Diperbarui: 19 Februari 2022   03:31 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Gatotkaca, Pergiwa Pergiwati karya Basuki Abdullah (1956) koleksi Istana Negara. Sumber: seskab.go.id

Demi menjaga kedaulatan setiap negara selalu menjaga keamanan dengan mengadakan patroli udara, apalagi jika negaranya dalam keadaan perang.

Demikian juga Amarta, dengan mengandalkan kekuatan udara yang sangat luar biasa melalui Raden Gatotkaca, putra Bima dengan Dewi Arimbi. Gatotkaca yang telah digembleng di kawah Candradimuka menjadi kekuatan yang amat disegani pihak Astina.

Gatotkaca sendiri bukanlah tipe pemuda yang suka rebahan. Sebagai pemuda yang cinta negara yang telah berhasil mengikuti wajib militer dan menjadi pilot handalan setiap hari mengadakan patrol udara di perbatasan Amarta dan Astina.

Mata elang Gatotkaca akan selalu menangkap apa saja yang dilihatnya dari dirgantara.

Suatu hari, Gatotkaca menangkap sebuah gerakan mencurigakan di pinggir Amarta. Spontan, ia langsung menukik tajam melihat dari dekat objek mencurigakan tersebut.

Betapa terkejutnya, ternyata yang dilihatnya bukanlah pasukan berkuda atau kavaleri yang membawa persenjataan berat. Tetapi dua gadis manis dan cantik yang sexy.

Gatotkaca yang selama ini sibuk mengejar karir sebagai pasukan berani mati Amarta dan tak pernah melihat gadis seperti ini langsung terpesona. Ia pun mendarat dan berkenalan dengan gadis tersebut.

Dua gadis yang juga tak pernah melihat seorang pemuda gagah perkasa apalagi dengan karir sebagai penerbang juga langsung terpesona.

0 0 0

Dua gadis ini adalah Pergiwa dan Pergiwati putri Arjuna yang tinggal di Padepokan atau Pertapaan Tirta Kawana. Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju Astina untuk menemui ayahandanya, yakni Arjuna. Sebab selama bayi hingga tumbuh menjadi gadis dewasa tidak pernah dijenguk oleh Arjuna.

Kegelisahan ingin mengetahui dan berjumpa dengan ayahnya, maka Pergiwa dan Pergiwati minta ijin kepada Dewi Manohara, ibunya untuk pergi ke Amarta.

Dewi Manohara yang tak ingin melihat putrinya selalu penasaran serta hidupnya dalam kesendirian seperti dirinya yang ditinggal Arjuna, maka mengijinkan Pergiwa Pergiwati menuju Amartapura.

0 0 0

Begitu Gatotkaca mendarat lalu berkenalan dengan Pergiwa dan Pergiwati.

Pergiwati yang sebenarnya putri Dewi Banowati selingkuhan Arjuna mempunyai sifat endel seperti ibunya, langsung dengan eblas menjawab genit perkenalan Gatotkaca.

Pergiwa, putri asli Dewi Manohara mempunyai sifat seperti ibunya. Pendiam dan lugu. Cenderung pemalu. Hanya diam saja. Tetapi tetap saja seperti merpati betina. Malu-malu tapi mau.

Sikap Pergiwa inilah yang membuat Gatotkaca jatuh cinta pada pandangan pertama.

0 0 0

Setelah perbincangan singkat tentang maksud Pergiwa Pergiwati, Gatotkaca pun mengantar Pergiwa Pergiwati ke Amarta. Tentu saja seluruh keluarga besar Pandawa menyambut gembira. Apalagi Arjuna ayah dari Pergiwa Pergiwati.

0 0 0

Kehadiran Pergiwa Pergiwati di Amarta ternyata membawa perubahan besar suasana di Amarta. Terutama saat Gatotkaca menyatakan perasaan cintanya dan ingin menikah dengan Pergiwa.

"Aku sebagai ayah dari Pergiwa jelas menolak keinginan Gatotkaca menikah dengan putriku," kata Arjuna saat Pandawa membicarakan hal tersebut di paseban.

Semua terdiam. Gatotkaca terlihat kaget.

"Alasannya apa Paman?" tanya Gatotkaca.

"Ini insest!"

Mendengar jawaban tersebut Gatotkaca menjadi lunglai. Tanpa ba bi bu be bo ... Gatotkaca keluar dari paseban dan langsung terbang melesat ke dirgantara.

Semua yang hadir di paseban tak terlalu kaget melihat Gatotkaca seperti ini. Mereka beranggapan Gatotkaca telah mendeteksi adanya gerakan pasukan musuh. Dan lagi Gatotkaca juga seperti Werkudara, ayahnya yang blakasuta alias apa adanya serta sedikit tak punya unggah-ungguh.

Dalam suasana diam, tetiba terdengar suara tuiiiiiiing..... gedebug brak! Tampak sebuah benda jatuh hancur lebur di depan paseban.

Semua yang hadir kaget dan menganggap ada pesawat Astina yang kena rudal Gatotkaca. Tetapi yang sangat mengejutkan yang jatuh hancur lebur tersebut adalah tubuh Gatotkaca yang sakti mandraguna otot kawat balung wesi.

Pasukan telik sandi Amarta mengatakan tidak ada serangan udara dari pihak Astina. Selidik punya selidik ternyata Gatotkaca saat berada di angkasa telah mematikan kesaktiannya untuk bisa terbang, sehingga jatuh hancur lebur badannya.

Gatotkaca mati bunuh diri gegara cintanya dicegah Arjuna.

#Kisah ini dikenal masyarakat Jawa sebagai Gatotkaca gandrung atau Gatotkaca jatuh cinta pada saudara iparnya.

#Kisah carangan sesuai budaya Jawa ini tidak terdapat pada Mahabarata versi India. 

#Tulisan ini saya singkat dari kisah carangan sebenarnya.

#Baca juga kisah sebelumnya: https://www.kompasiana.com/image/aremangadas/6206466cbb4486265529e594/pergiwa-pergiwati-putri-terabaikan?page=1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun