Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dampak Nyata Putusnya Jembatan Gladak Perak, Lumajang

6 Desember 2021   07:11 Diperbarui: 6 Desember 2021   07:27 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Desa di pinggir Kali Besuk Sat di bawah Gladak Perak. Dokumen pribadi.

Transportasi akan terdampak. Dokumen pribadi.
Transportasi akan terdampak. Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Siap kirim walau harus memutar atau ganti tempat pemasaran. Dokumen pribadi.
Siap kirim walau harus memutar atau ganti tempat pemasaran. Dokumen pribadi.

Terpaksa menempuh lebih jauh lewat Pasuruan - Probolinggo. Dokumen pribadi.
Terpaksa menempuh lebih jauh lewat Pasuruan - Probolinggo. Dokumen pribadi.

Selain pedagang, petani, pengusaha angkutan termasuk sopir dan kernet, yang terpukul secara langsung adalah pengusaha galian pasir dan batu yang ada sekitar satu kilometer di selatan Gladak Perak.
Setiap siang hingga malam hari puluhan truk pengangkut pasir dan batu melewati jembatan Gladak Perak menuju Malang. Kini mereka kehilangan mata pencaharian.

Menumpuknya jutaan ton pasir dan batu di sungai dan jurang dan menjadi bendungan alamiah sungguh sangat berbahaya. Turunnya hujan sedikit deras bisa saja menjebolkan bendungan yang terbentuk secara alamiah ini. Apalagi kembali terjadi erupsi. Jika ini terjadi maka desa di bawah Gladak Perak bagian selatan akan dihantam lahar dingin.

Kemungkinan lain, bila hujan turun di lereng Gunung Semeru bagian tenggara dan selatan dan airnya tak bisa melewati Kali Besuk Sat maka akan mengalir ke barat daya melewati Kali Bening. Tanpa antisipasi yang baik bisa juga menimbulkan bencana baru.

Tak ada lagi yang berani menambang pasir dan batu. Dokumen pribadi.
Tak ada lagi yang berani menambang pasir dan batu. Dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun