Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Menanam Sayur di Polibag Juga Bisa Memperindah Halaman

31 Juli 2021   06:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   09:09 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kubis jadi hiasan di depan altar. (dokumen pribadi).

Seri kedua: Penanaman dan Perawatan

Setelah bibit sudah layak dipindah atau ditanam, kita isi polibag dengan media tanah yang telah disiapkan berupa tanah atau pasir halus, sekam, dan pupuk kandang berbanding 1 x 1 x 1. Pengisian polibag dengan tanah hanya sebatas 5 per 6 (5/6) bagian atau sisakan sekitar 5-6 cm bagian atas. Dan sisanya ditekuk keluar sebagai penguat agar saat tersiram air tidak menutup ke dalam.

Teknik penanaman.

Penanaman kangkung, kacang panjang, dan lembayung yang tidak perlu penyemaian selain perendaman bisa langsung ditanam di polibag. Setiap polibag bisa ditanami benih sebanyak 6-8 biji dengan jarak minimal 2 cm. Untuk lembayung bisa 5 biji, dan kacang panjang cukup satu biji saja. Caranya lobangi permukaan tanah dengan jari sedalam 1-2 cm, masukkan benih, lalu tutup lagi dengan tanahnya.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Penanaman sawi dan sejenisnya, bayam, kemangi, tomat, dan cabai cukup satu biji saja. Jika melebihi hasilnya kurang maksimal.

Penanaman dengan bibit hasil penyemaian benih paling baik ketika tumbuhan telah mempunyai 4 helai daun. Atau untuk sawi dan sejenisnya, bayam telah berumur 14 hari setelah semai ( 14 hss) dan untuk brokoli, kol, kobis, tomat, dan lombok telah berumur 24 hari setelah semai (24 hss)

Penanaman dari hasil pembibitan harus hati-hati agar batang dan akar tidak patah. Caranya lobangi dulu tanah di polibag seukuran sendok makan sedalam 4-5 cm. Lalu cungkil bibit dari tempat penyemaian dengan sendok beserta tanahnya agar akar tidak tercabut dan patah. Jangan sekali-kali mencabut sehingga akar rusak yang akan menyebabkan gagal tumbuh.

Setelah bibit tertanam, siram pelan-pelan dengan gembor atau disemprot. Tujuannya untuk mengikat akar dengan tanah yang baru. Empat hari setelah tanam atau (4hss) tanaman sudah bisa dipupuk.

Penempatan.

Setelah semua tertanam, taruhlah polibag di tempat yang dikehendaki dengan tetap mempertimbangkan sinar mentari paling tidak 70%. Polibag bisa ditaruh di anjang-anjang kemudian ditempatkan di luar halaman atau di depan rumah serta ditata yang rapi. Sekali pun tanaman sayur daun namun demikian juga mempunyai nilai estetika.

Perawatan secara bagus juga akan menghasilkan tanaman yang subur dan indah. Sapalah tanaman seperti juga kita mencintai hewan piaraan bahkan juga seperti sesama.

Tutup dengan sekam untuk mengurangi penguapan. (dokumen pribadi).
Tutup dengan sekam untuk mengurangi penguapan. (dokumen pribadi).

Pemupukan seminggu sekali. (dokumen pribadi).
Pemupukan seminggu sekali. (dokumen pribadi).

Menyiangi atau mencabut gulma. (dokumen pribadi).
Menyiangi atau mencabut gulma. (dokumen pribadi).

Tata yang rapi. (dokumen pribadi).
Tata yang rapi. (dokumen pribadi).

Pemupukan.

Pemupukan bisa menggunak NPK sepenuhnya, atau sebagian NPK dan pupuk organik, atau sepenuhnya organik. Sesuai dengan keinginan.

Cara dan waktu pemupukan.

Pemupukan bisa dilakukan sejak 7 hari setelah tanam (7hst) jika tanah dianggap subur pemupukan bisa dilakukan sejak 10 hst. Selanjutnya dilakukan seminggu sekali pada pagi hari. Hingga 5 hari menjelang panen.

Takaran pupuk.

Pupuk kimia: satu sendok pupuk NPK dicampur dengan 5 liter air untuk 25-30 polibag.

Pupuk organik AB Mix: satu tutup botol atau sekitar 5 cc pupuk A campur dengan 5 liter air lalu kocok. Setelah tercampur masukkan satu tutup botol pupuk B lalu kocok lagi. Ini juga bisa untuk 25-30 polibag.

Pupuk organik buatan sendiri dari dedaunan atau sisa buah-buah dan sayur yang telah difermentasi dengan bakteri, setiap 10 cc dicampur 5 liter air untuk 25-30 polibag pula.

Kita bisa juga memakai pupuk organik dari air leri bekas cucian beras atau rendaman kulit bawang merah dan bawang putih. Satu keluarga dengan anggota jika menanak nasi bisa menghasilkan 1,5 liter air leri dan bisa digunakan untuk 10 polibag.

Bisa juga menggunakan air bekas cucian daging tetapi jika lemaknya terlalu banyak bisa merusak struktur tanah akibat mengendapnya lemak. Efek lainnya bisa mengundang lalat yang justru akan membuat hama. Selain itu bau amis dari cucian daging bisa mengundang tikus.

 (dokumen pribadi).
 (dokumen pribadi).

 (dokumen pribadi).
 (dokumen pribadi).

 (dokumen pribadi).
 (dokumen pribadi).

Kubis jadi hiasan di depan altar. (dokumen pribadi).
Kubis jadi hiasan di depan altar. (dokumen pribadi).

Penyiraman.

Penyiraman sesuai dengan kebutuhan, di musim kemarau jika polibag di tempatkan di atas lantai ubin penyiraman sebaiknya setiap hari. Jika polibag di tempatkan di anjang-anjang penyiraman setiap 2-3 hari sekali. Sehari setelah pemupukan sebaiknya tidak dilakukan penyiraman agar pupuk tidak hanyut. Ada cara lain untuk mengurangi penguapan agar tidak terlalu sering menyiram, maka permukaan tanah di polibag ditutup dengan sekam mentah atau dedaunan yang telah dipotong-potong.

Perawatan.

Penanaman di lahan sempit jumlahnya memang tak terlalu banyak, maka setiap hari sambil membersihkan halaman bisa menyiangi atau mencabut gulma dan membunuh hama biasanya berupa ulat dan belalang secara manual atau digites. Jangan menggunakan insektisida.

Jika jumlahnya lebih dari 50 polibag bisa memakai insektisida sendiri dari air rendaman tembakau dengan takaran 1 genggam tembakau untuk dua liter air. Perendam paling tidak selama 24 jam. Cara pembasmian dengan cara disemprotkan.

Bisakah pembasmian dengan menggunakan sabun cair? Bisa. Tapi sedikit banyak akan merusak permukaan daun.

Semoga ulasan ini menambah pengetahuan untuk bercocok tanam dalam berbagi "sejuta kebaikan"

Seri ketiga: Pemanenan dan Pasca Panen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun