Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Usaha Pembibitan Tanaman Sayur, Profesi Langka

26 Februari 2021   20:12 Diperbarui: 28 Februari 2021   07:30 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan plastik atau media siap tanam. Dokumen pribadi

Selama ini usaha pertanian sering dianggap kurang menyerap tenaga kerja sebab bukan usaha padat karya. Namun kenyataan bahwa untuk mengolah sebuah lahan pertanian sesempit apa pun paling tidak membutuhkan 7 tenaga terampil, seperti: pencangkul atau pembajak, pengairan (kuwawa, jagatirta, ada pula yang menyebut worker), penanam bibit, pembersihan rumput dan gulma, pemetik, penjual, dan pengepul hasil panen.

Perkembangan jaman yang menuntut kerja secara efektif dan efisien dengan hasil yang baik, kini ada pula tenaga penyemaian benih untuk menjadi bibit yang bagus. Sekitar 15 tahun lalu, penyemaian benih kebanyakan hanya dilakukan untuk tanaman padi. Sedang untuk tanaman sayur para petani lebih senang melakukan secara tradisional dengan cara menyebarkan di atas gulutan.

Tentu saja cara ini kurang tepat karena pesebaran benih kurang merata apalagi jika saat menyebarkan dengan tangan ada angin kencang. Di sisi lain serbuan hama kala masih tumbuh menjadi kecambah atau masih di bawah 12 hari sangat rentan. 

Hama bisa berupa jamur, ulat grapyak, serangga, burung, bahkan luapan air yang bisa menghanyutkan benit dan bibit muda sekali pun telah dibuat bedengan atau gulutan untuk mengurangi genangan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Tanah katel. Dokumen pribadi
Tanah katel. Dokumen pribadi
Sedikit humus untuk dasar penyemaian. Dokumen pribadi
Sedikit humus untuk dasar penyemaian. Dokumen pribadi
Plastik-plastik panjang berisi tanah katel. Dokumen pribadi
Plastik-plastik panjang berisi tanah katel. Dokumen pribadi
Berdasarkan pengalaman inilah, kini para petani lebih senang menanam sayur dengan cara menanam bibit daripada menyebarkan benih. Namun bukanlah yang muda untuk melakukan penyemaian benih menjadi bibit yang bagus sekali pun diambil dari benih unggul. Hanya tangan-tangan halus, adem, dan telaten serta memiliki kesabaran yang bisa melakukan hal ini. Seperti seorang ibu yang mempunyai naluri mendidik dan merawat bayinya.

Plastik-plastik katel yang telah dipotong. Dokumen pribadi
Plastik-plastik katel yang telah dipotong. Dokumen pribadi
Potongan plastik atau media siap tanam. Dokumen pribadi
Potongan plastik atau media siap tanam. Dokumen pribadi
Menyemai satu persatu dengan sabar dan telaten. Dokumen pribadi
Menyemai satu persatu dengan sabar dan telaten. Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Tertantang akan pekerjaan seperti ini, sebut saja Mas Kus ( ada yang bilang Kusriyanto ) seorang buruh tani di desa Tamiajeng kini menjadi seorang penyemai benih tanaman sayur. Berawal dari seorang buruh tani dan istrinya seorang pekerja di sebuah toko kosmetik bagian penagihan akhirnya beralih profesi untuk mendapat kehidupan ekonomi yang lebih baik.

Berbekal pinjaman lunak dari mantan boss kosmetik tempat istrinya bekerja lalu ia membangun semacam greenhouse  dari bambu setinggi 1-2 m dan beratap plastik anti UV. Greenhouse seluas 50 x 50 cm ini didasari tanah humus yang dicampur dengan pupuk kandang halus atau yang telah difermentasi.

Ketebalan dasar humus kurang lebih sekitar 15-20 cm. Selanjutnya lahan dasar ini disemprot fungisida organik yang terbuat dari campuran 1 kg tepung beras dan air perasan 0,25 kg kunyit serta dakonil.

Benih cabai non hibrida. Dokumen pribadi
Benih cabai non hibrida. Dokumen pribadi
Menjaga kelembaban ditutup dengan paranet. Dokumen pribadi
Menjaga kelembaban ditutup dengan paranet. Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Sedang untuk penyemaian media yang digunakan berupa tanah katel atau pasir merah halus yang dimasukkan pada kantong plastik berdiameter 4 cm dengan panjang sekitar 1 m. Plastik-plastik panjang berisi tanah katel tanpa campuran humus maupun pupuk ini lalu dimasukkan pada kotak-kotak kayu yang bisa diisi sekitar 30 buah plastik tadi lalu dipotong-potong sepanjang 5cm atau seukuran tebal kotak kayu tersebut. 

Potongan-potongan plastik berisi tanah katel ini lalu ditata rapi di atas hamparan lahan yang telah didasari tanah humus. Setelah dibiarkan selama 2-3 hari untuk menciptakan kelembaban media barulah diisi benih satu-satu. Tidak boleh lebih agar setiap benih tumbuh dengan baik tidak berebut nutrisi tanah.

Di sinilah perlu ketelatenan dan kesabaran luar biasa. Setelah benih tertanam lalu bungkus benih yang telah diberi nama pemesan dan tanggal penanaman kembali di ladang atau sawah lalu digantung di salah satu sudut tempat penyemaian. 

Selanjutnya ditutup dengan jaring paranet untuk menjaga kelembaban hingga tunas tumbuh atau 3 hari kemudian paranet dibuka agar mendapat sinar mentari secara tidak langsung serta mendapat semilirnya angin. Untuk menjaga kelembaban, semaian disiram tipis-tipis setiap pagi dan tidak boleh menggenangi agar bibit tidak mudah busuk.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Menggantung bungkus sebagai tanda jenis tanaman. Dokumen pribadi
Menggantung bungkus sebagai tanda jenis tanaman. Dokumen pribadi
Bungkus ditulis nama pemesan. Dokumen pribadi
Bungkus ditulis nama pemesan. Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Selama penyemaian, benih dan tunas bibit tidak boleh dipupuk atau disemprot pestisida sebab akar dan batang belum kuat. Dua hari menjelang pencabutan bibit untuk ditanam di sawah, Mas Kus akan menghubungi pemesan untuk mengambil bibit siap tanam.

Waktu atau usia penyemaian tanaman sayur daun selama 14-15 hari kecuali kobis selama 25 hari. Sedang untuk tanaman sayur buah seperti tomat, terong, kacang panjang, dan cabai usia semaian antara 25-30 hari. Di bawah usia tersebut tanaman rentan serangan hama. Jika terlambat pengambilan maka Mas Kus akan kehilangan waktu untuk penyemaian selanjutnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Saip cabut untuk bibit. Dokumen pribadi
Saip cabut untuk bibit. Dokumen pribadi
Bibit siap tanam akan dikirim ke pemesan. Dokumen pribadi
Bibit siap tanam akan dikirim ke pemesan. Dokumen pribadi
Setiap satu bibit, Mas Kus mematok seharga 50 rupiah termasuk penyediaan benih. Rerata para petani memesan antara 1000-5000 bibit atau sekitar 2-8 pack benih unggul. Kecuali untuk bibit terong, tomat, dan cabai yang usia semainya lebih lama Mas Kus memberi harga 75 rupiah per bibit.

Di lahannya yang tak terlalu luas, Mas Kus bisa menyemai sekitar 20 ribu benih untuk menjadi bibit siap tanam. Selain itu, ia juga menyediakan benih dan bibit non hibrida yang diambil dari tanaman yang tidak dipanen karena harga turun, misalnya sawi, bayam, dan cabai.  Namun paling banyak benih cabai.

Sebuah profesi yang tampaknya sepele namun sangat menguntungkan dan juga diperlukan oleh petani. Dalam menjalankan usahanya ini Mas Kus mengerjakan bersama istrinya tercinta.

#Salam lestari alam kita.

#Oleh-oleh gowes  hari Kamis, 24 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun