Ia pun menumpahkan sekeranjang jagung yang telah dipetik dan diusung untuk dipilih memisahkan yang bagus dan kurang bagus.
"Masih delapan keranjang lagi," katanya sambil kembali ke ladang jagung.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
"Pak mau nempil (beli sedikit) jagung lima ribu saja," pintanya.
Bukan pelit jika si petani menolak, sebab jagung sudah bukan miliknya lagi.
Si wanita pedagang keliling ini lalu pergi dengan tersenyum. Kembali aku membalas senyumannya dengan sebuah senyuman.
Tetap tersenyum walau tak boleh beli. Dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!