"Dapat apa hari ini?" lanjutnya menanyakan padaku apa yang dapat kuborong hari ini.
"Hanya padi satu hektar," jawabku pelan.
"Tak apa, yang penting kerja."
Para lelaki tua atau petani lanjut usia di atas merupakan gambaran kebanyakan para petani tua di negeri ini yang tak pernah menyerah dalam berkarya. Mereka tak mengenal kata pensiun. Justru berhenti akan membuat mereka merasa tak berguna dan tubuh terasa sakit semua. Namun bukan berarti mereka tak mau menyerahkan pada kaum muda anak-anak mereka. Sebab para petani senja ini ingin putra-putrinya menikmati dulu betapa luasnya dunia mereka yang tak sebatas luas sawah yang terbentang di hadapan mereka. Hanya saja para petani senja ini mempunyai harapan kelak putra-putrinya mau melanjutkan hidup sebagai petani yang selalu hidup dalam kesederhanaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H