Memang ada satu mobil yang memperlambat dan membuka separuh jendela namun sang pengemudi meminta maaf tak bisa menolong tanpa alasan. Akhirnya saya pun harus turun jalan kaki sekitar 500m dengan meninggalkan istri dan putri mencari sungai atau sumber air untuk mengisi radiator. Dan berhasil.
Berapa kali kita mengalami nasib sial mungkin kita sudah lupa kecuali yang membawa kenangan pahit dan menyesakkan. Namun sebaiknya tak perlu berlarut. Tak semua peristiwa kesialan adalah akibat kesalahan kita tetapi juga bukan karena perbuatan orang lain, ada juga yang terjadi karena tak terduga. Bahwa akhirnya membawa diri untuk mengoreksi kesalahan dan dosa kita adalah sesuatu yang baik untuk memperbaiki diri. Sehingga tak perlu menyalahkan orang lain atau keadaan. Sabar, tawakal, dan ikhlas akan membawa kita dalam ketenteraman. Apa pun yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H