Namun sungguh tak disangka lagi, medan yang berat membuat pecari kayu ini mengalami nasib sial yang sama. Ia pun berteriak-teriak putus asa dan seperti orang kesurupan sehingga kami putuskan harus ikut turun melewati jalan itu dengan jalan menuntun sepeda sambil menemani si pencari kayu bakar agar bisa membantu kala jatuh lagi.Â
Ternyata benar, selama melanjutkan perjalanan dia terpeleset sebanyak 3 kali lagi. Dan, akhirnya setelah 45 menit jatuh bangun kami berhasil melewati jalan penuh kenangan yang hanya berjarak 1km saja. Â
Begitu sampai di ujung  atau di bawah bukit, si pencari kayu ini hanya melirik kami lalu tancap gas meninggalkan kami tanpa sepatah kata pun. Kami berdua hanya tersenyum melihat tingkah lakunya yang merasa terlalu percaya diri akan kemampuannya sebagai orang yang merasa mengenal dan akan bisa melewati wilayah berat yang dianggap tak terlalu sulit untuk dilewati.
Kepercayaan diri atas kekuatan dan kemampuan yang dimiliki dan malu bila orang lain bisa melakukan kadang membuat lupa bahwa kemampuan kita sebenarnya juga terbatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H