Dua petani yang penulis ajak bicara hanyalah buruh tani yang berharap mendapat pekerjaan. Keduanya sama-sama membawa sepeda pancal namun tidak dinaiki atau hanya dituntun karena mereka sudah tidak kuat mengayuh. Jadi sepeda hanya digunakan sebagai penopang kala harus berjalan menyusuri sawah atau jalanan kala mencari pekerjaan.Â
Pekerjaan yang bisa dilakukan hanya yang ringan seperti membersihkan sawah dari gulma, menyabit rumput untuk pakan ternak, memetik sayur, atau memasang lanjaran (tonggak bambu) untuk tanaman merambat.Â
Keliling antar desa belum tentu tiap hari mereka mendapat pekerjaan namun berdiam di rumah bukanlah cara terbaik menurut mereka menghindari serbuan Covid-19.Â
Berdiam diri tanpa pekerjaan justru tak akan menghidupi dirinya apalagi anak-anak mereka kini dirumahkan oleh perusahaan atau tak mendapat pekerjaan karena semua usaha padat karya menjadi sepi.
Dua kisah yang berbeda dengan latar belakang berbeda dari para lansia atau kaum tua  namun semua menghadapi sebuah dilema kala harus melawan dan memutus serangan Covid-19.
Para goweser keberatan foto-foto saat berbicang untuk ditampilkan di sini. Namun bisa dilihat di IG #mtbmalang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H