Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku Menari Bahagia di Tanah Ibu Pertiwi

9 Februari 2020   13:23 Diperbarui: 9 Februari 2020   21:49 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tepian laut biru para nelayan menyandarkan perahunya di dermaga kasih yang telah menerima beribu jala ikan tuna dan berjuta mina

Ah, betapa kekar dan gagahnya mereka

Aku bangga pada para pria yang telah berjuang mencari nafkah demi keluarga atas nama bangsa

Para pria yang tak pernah berkeluh kesah mencari surga yang hilang di depan mata dan berjuang mencari surga fatamorgana di gurun gersang yang kini menjadi neraka

Aku bangga pada para pria yang tak pernah bercita menjadi pahlawan menumpahkan darah menciptakan neraka

Bukankah sawah ladang ini begitu subur untuk diabaikan dan ditinggalkan demi sebongkah cadas keras yang akan menimpamu berdarah-darah hingga ujung penantian sia-sia

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Bukankah telaga biru ini begitu jernih dan segar yang tak akan mengering mencipta dahaga

Bukankah mata air ini selalu menyirami wajahmu kala kau merasa lelah dan membuatmu kembali mempesona lelakimu usai mengolah tanah demi dirimu dan anak-anakmu

Kini tanah surga ini hanya bayanganmu belaka

Kau telah mencampakannya demi sebuah fatamorgana tanpa pelangi yang tak mungkin mengantarmu menjadi bidadari

Bukan lagi gubug tua nan indah dengan sepiring ubi, semangkok sayur, dan sekerat tahu tempe beroleskan sambal yang begitu nikmat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun