Penulis sendiri kalau ke sawah lebih banyak menggunakan sepeda jengki atau kadang memakai sepeda gunung  jika ingin juga jelajah desa dan alam. Apalagi kalau pasangan hidup ikut serta maka bukan hanya ke sawah tetapi juga mencari tantangan sambil berbulan madu. Asyik kan?
Kala bekerja pun lebih banyak berangkat menggunakan sepeda jengki atau sepeda gunung, baru saat harus keliling ke unit kerja lain demi kecepatan bergerak wajib menggunakan sepeda motor atau mobil dinas.Â
Sedangkan bila akan kontrol  karyawan di dalam satu unit yang luasnya sekitar 7 hektare tetap menggunakan sepeda gunung milik sekolah yang mendapat hadiah dari KOMPAS pada tahun 2011 lalu.
Apakah sepeda masih menjadi bagian gaya hidup untuk transportasi atau sekedar bersenang-senang demi sebuah kegembiraan dan kesehatan jiwa dan raga? Pilihan ada di masing-masing pribadi. Bagi penulis sepeda sudah amat berjasa membawa ke jenjang prestasi karena selama lebih dari 20 tahun mengantar bekerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H