Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sepeda sebagai Gaya Hidup, Beda antara Masyarakat Desa dan Kota

25 Januari 2020   03:15 Diperbarui: 25 Januari 2020   14:24 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berangkat ke sawah. Desa Cemoro Kandang Malang. Dokpri

Salah satu keunikan sepeda jengki ada yang disebut sepeda tik tik karena saat pedal tidak dikayuh akan menimbulkan suara tik...tik..tik...tik... Sepeda ini sekarang juga diburu kolektor.

Sepeda jengki di sebuah poliklinik tengah kota Malang. Dokpri
Sepeda jengki di sebuah poliklinik tengah kota Malang. Dokpri
Sepeda jengki seorang buruh tani Desa Banjar Rejo, Malang. Dokpri
Sepeda jengki seorang buruh tani Desa Banjar Rejo, Malang. Dokpri
Sepeda jengki seorang petani di Desa Cemoro Kandang Malang. Dokpri
Sepeda jengki seorang petani di Desa Cemoro Kandang Malang. Dokpri
Sepeda buruh tani wanita pemetik sayur di Banjar Sari, Malang. Dokpri
Sepeda buruh tani wanita pemetik sayur di Banjar Sari, Malang. Dokpri
Berangkat ke sawah. Desa Cemoro Kandang Malang. Dokpri
Berangkat ke sawah. Desa Cemoro Kandang Malang. Dokpri
Sepeda mini adalah sepeda yang khusus digunakan anak kecil usia TK dan SD, baik untuk sekedar bermain atau pun ke sekolah. Di kota maupun di desa sepeda ini masih eksis dengan segala bentuk dan hiasannya. 

Pada awal kemunculannya pada tahun 69an sepeda mini sangat ngetop dengan bel elektriknya yang kala itu masih merupakan barang mahal. Sempat ada beberapa sekolah yang melarang pemakaian bagi siswa karena dianggap pamer. Maklum kala itu jaman kalabendu...

Pada akhir tahun 70an muncul jenis sepeda baru, yakni BMX. Namun penulis memasukkan dalam jenis sepeda mini sekali pun pemakainya di luar negeri bukan hanya anak-anak. Sebab di negeri kita pemakainya kebanyakan anak-anak untuk bermain.

Magetan. Dokpri
Magetan. Dokpri
Berangkat mengaji. Madiun Dokpri
Berangkat mengaji. Madiun Dokpri
Bermain di pinggir Ranu Pani, Lumajang. Dokpri
Bermain di pinggir Ranu Pani, Lumajang. Dokpri
Bermain dekat Candi Singosari, Malang. Dokpri
Bermain dekat Candi Singosari, Malang. Dokpri
Sepeda balap, dulu memang khusus untuk balapan tetapi sekarang banyak yang memasukkan road bike karena bukan sekedar untuk balapan tetapi digunakan di jalanan (beraspal) yang mengutamakan kecepatan.

Pada pertengahan 80an muncullah jenis sepeda baru yakni sepeda gunung atau mountain bike dan sejenisnya. Hingga pertengahan 90an sepeda ini sempat meledak dengan berbagai even yang disebut fun bike. 

Namun krisis ekonomi tahun 97 -- 99 membuat sepeda ini sedikit tenggelam karena harganya cukup mahal. Seiring perkembangan jaman dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, awal tahun 2010an kembali meledak hingga kini. Tumbuhlah berbagai komunitas sepeda dan aneka even, baik yang bersifat hiburan belaka maupun yang mempunyai tantangan.

Pada masa kini, masyarakat kota menggunakan sepeda sekedar untuk bersenang-senang demi kesehatan jiwa untuk menghilangkan kejenuhan rutinitas dengan sedikit mencari tantangan dengan memacu andrenalin lewat gowes ke gunung, bukit, dan lembah. 

Harga sepeda pun beraneka macam mulai dari tiga jutaan hingga puluhan juta.  Bahkan ada yang di atas seratus juta. Padahal untuk gowes mencari tantangan yang terpenting adalah lutut dan kebugaran fisik dan mental dan bukan harga dan merek sepeda.  

Ke sawah dengan MTB. Dokpri
Ke sawah dengan MTB. Dokpri
Mau pulang. Dokpri
Mau pulang. Dokpri
Di jalan TOL. Dokpri
Di jalan TOL. Dokpri
Dipinjam sebentar oleh pengawas pembangunan jalan TOL. Dokpri
Dipinjam sebentar oleh pengawas pembangunan jalan TOL. Dokpri
Masyarakat pedesaan, sepeda masih merupakan alat transportasi utama untuk pergi ke sawah atau ladang, sekali pun sudah banyak yang menggunakan sepeda motor. Termasuk kala membawa hasil panen dengan melewati pematang yang sempit.

Kala mereka tidak membawa hasil panen atau mencari rumput maka mereka ke sawah hanya mengendarai atau naik sepeda pancal saja. Apalagi jika yang dibawa hanya bekal makan, cangkul, dan sabit serta sedikit pupuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun