Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Sikap Gotong Royong Masyarakat Kita Saat Keluarga Berdukacita

6 November 2019   15:39 Diperbarui: 6 November 2019   16:11 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membantu tenaga saat akan ada pesta pernikahan dan sunatan yang biasa disebut biada bagi kaum perempuan dan sinoman bagi kaum pria. Membantu tenaga untuk membersihkan jalan desa dan kampung dari sampah atau semak yang menutup pandangan pemakai jalan. Membantu tenaga saat terjadi kebakaran, entah di kampung, desa atau hutan. 

Gotong royong dengan tenaga dan materi  serta finansial saat ada acara bersih desa. Bahkan gotong royong dengan tenaga dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi penderitaan mereka yang lemah dan tak berdaya seperti yang dilakukan oleh saudara kita seorang Kompasianer, Bambang Setyawan. Salut untuk Beliau dan kawan-kawannya.

Komunitas biarawati sedang menghantar ke peristirahatan terakhir. Dokumen pribadi
Komunitas biarawati sedang menghantar ke peristirahatan terakhir. Dokumen pribadi
Penulis memimpin ibadat pemakaman. Dokumen pribadi
Penulis memimpin ibadat pemakaman. Dokumen pribadi
Bagaimana dengan masyarakat kaum menengah perkotaan?

Kemajemukan asal-usul daerah dan akar budaya serta profesi warga kelas menengah perkotaan memang sedikit menimbulkan sekat untuk menjalin komunikasi antar mereka sehingga kegotongroyongan menjadi sebuah kegiatan langka dan mustahil bisa dilaksanakan. Boleh jadi bertatap muka atau bertemu dengan tetangga sekali pun bisa jadi hanya setahun sekali.

Pertemanan dan persaudaraan tidak lagi dalam lingkup territorial seperti kampung dan dusun tetapi dalam lingkup komunitas dan pekerjaan. Inilah yang membuat pandangan mereka sedikit kabur dan hanya menjadi bayangan semu bahwa kehidupan nyata kebanyakan masyarakat perkotaan akan kegotongroyongan masyarakat Indonesia yang guyub rukun sebenarnya masih berjalan dengan baik.

Rahayu.... rahayu....

Bisa juga baca ini:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun