Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Padang Rumput Bromo, Manusia, Kehidupan, dan Kebakaran

21 Oktober 2019   11:21 Diperbarui: 21 Oktober 2019   17:15 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencari rumput yang motornya mogok sedang diajak bicara dengan Mas Rahab Ganendra. Dokpri

Agak sulit membantah pernyataan ini tetapi sulit juga membuktikan siapa sebenarnya pelaku pembakaran tersebut. Pengalaman penulis pada Rabu, 16 Oktober 2019 hingga jam 12.15 siang yang berada di tengah kaldera tak melihat seorang pencari rumput dan wisatawan pun ternyata pada jam 15.15 padang rumput sudah mulai terbakar.

Padang rumput memang salah satu bagian dari kehidupan masyarakat Suku Tengger yang tak terlepaskan. Kala lahan kering dengan sedikit air dan tak mungkin diolah maka sebagian dari mereka mencari rumput untuk pakan ternak mereka sendiri atau dijual dengan harga 35-50 perkeranjang. Sebuah perjuangan hidup.   

Tunas baru tumbuh di dinding tebing setelah lima hari kebakaran. Dokpri
Tunas baru tumbuh di dinding tebing setelah lima hari kebakaran. Dokpri

Benarkah demi tumbuhnya tunas baru? Dokpri
Benarkah demi tumbuhnya tunas baru? Dokpri

Cari yang dekat saja. Dokpri
Cari yang dekat saja. Dokpri

Enteng. Dokumen pribadi.
Enteng. Dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun