Agak sulit membantah pernyataan ini tetapi sulit juga membuktikan siapa sebenarnya pelaku pembakaran tersebut. Pengalaman penulis pada Rabu, 16 Oktober 2019 hingga jam 12.15 siang yang berada di tengah kaldera tak melihat seorang pencari rumput dan wisatawan pun ternyata pada jam 15.15 padang rumput sudah mulai terbakar.
Padang rumput memang salah satu bagian dari kehidupan masyarakat Suku Tengger yang tak terlepaskan. Kala lahan kering dengan sedikit air dan tak mungkin diolah maka sebagian dari mereka mencari rumput untuk pakan ternak mereka sendiri atau dijual dengan harga 35-50 perkeranjang. Sebuah perjuangan hidup. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H