Puluhan kali penulis mengetahui dan menangkap dengan mata sendiri plus jepret dengan kamera yang tentu saja disimpan dan bukan untuk memeras atau mengancam apalagi memposting selain menasehati. Â Lokasi yang sering dijadikan arena mesum ini sebenarnya merupakan daerah yang sungguh disakralkan oleh masyarakat seperti wilayah lereng dan puncak Semeru, kaldera Bromo, dan satu dua kali di alas Purwo, juga pantai selatan tempat di mana sering saya kunjungi.
Pemasangan banner dengan pesan himbauan dan larangan sudah dilakukan di mana pun. Tetapi sekali lagi ketika nafsu menguasai dan akal berkurang maka tindakan nyata harus dilakukan.
Suatu saat ditemukan dua insan remaja mencurigakan dengan hampir lepas pakaian semua di pinggir kaldera dengan rerumputan ilalang di atas dua meter saat senja hari.Â
Tanpa mempermalukan mereka, penulis langsung mendekat searah dengan hembusan angin lalu menyalakan rokok klembak dengan aroma kemenyan yang menyengat.Â
Mencium bau kemenyan tanpa melihat sosok orang membuat mereka ketakutan. Apalagi ketika akan pergi juga saya lemparkan sebuah jeruk ke depan mereka yang semakin ngibrit dengan sepeda motornya.
Apa yang dapat dilakukan masyarakat sekarang ini  dengan kejahatan seksual dan etika?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H