"Nanti kamu menari Gunung Sari to.... Tunjukkan kalau kamu masih trampil. Apa lagi Dwi Kelana juga datang akan menari Kelana Topeng."
Sumirah hanya diam. Dan duduk di depan gambang serta melantunkan tembang asmaradahana. Suasana senja di padepokan yang terbias cahaya jingga mentari yang mulai tenggelam semakin terasa syahdu.
 "Tampaknya ada yang ingin disampaikan?
 "Itulah lho Mbah...tentang Kang Waskito..."
 "Aku paham, kalau dia bisa bermain gambang tentunya juga ingin meniup suling. Tak mungkin hanya memandang dirimu tanpa ingin bersanding."
 "Tapi hingga sekarang kok belum pernah berkunjung selain kirim pesan lewat WA saja."
 "Jangan heran, lelaki itu juga ada yang minder. Maunya melantunkan lagu keroncong tetapi hanya bisa tembang campursari."
 "Apa artinya Mbah...."
 "Maunya ngomong tapi tak berani. Padahal dia tertarik padamu..."
 "Ah Embah, tampaknya dia familiar gitu kok."
 "Hla benar kan, kamu juga tertarik..."