Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Malang Kota Seribu Patung

30 Agustus 2019   20:33 Diperbarui: 31 Agustus 2019   07:22 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji depan DKM. Dokpri
Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji depan DKM. Dokpri
Ken Dedes masa kini di gerbang balaikota bagian belakang. Dokpri
Ken Dedes masa kini di gerbang balaikota bagian belakang. Dokpri
Dari sini kita berjalan agak naik dengan kemiringan sekitar 45 derajat namun hanya sejauh tak lebih dari 300 m akan kita jumpai Tugu Kota Malang yang tepat ada di tengah alun-alun bunder atau tepat di depan balai kota dan gedung DPRD yang baru berusia 5 tahun.

Dari tugu atau alun-alun bunder sekitar 400 m ke arah timur, tepatnya di Jalan Kertanegara atau depan stasiun kereta api Kota Baru ada patung dua patung. Patung pertama menggambarkan para pejuang dan bangsa Indonesia yang berhasil membunuh raksasa yang merupakan gambaran kalahnya penjajah. 75 m di sebelah kiri patung ini atau di Jl. Trunojoyo ada tiga patung Singo Edan yang besar sekali. Patung ini baru berumur 3 tahun.

Tugu Kota Malang Dokpri
Tugu Kota Malang Dokpri
Dokpri
Dokpri
Singo Edan
Singo Edan
Sekitar 1 km bahkan mungkin hanya 750 m ke arah timur dari Singo Edan, tepatnya perempatan Jl. Pattimura, Jl. Mayjen Wiyono, dan Jl. Panglima Sudirman atau di ujung selatan dan barat Lapangan Rampal terdapat patung atau monumen yang menggambarkan Kemanunggalan ABRI (kala itu) bersama rakyat dan tokoh agama. 

Sayang sekali patung yang tinggi dan gagah ini sekarang tertutup pepohonan, baliho permanen, dan kadang ada banner iklan yang menutupinya. Tampaknya patung ini sengaja dibiarkan demikian sejak dwi fungsi ABRI (sekarang TNI) ditiadakan.

Seratus meter ke arah timur, tetap di pinggir Jl. Mayjen Wiyono atau di selatan Lapangan Rampal ada empat buah patung super hero (Transformer? ) yang terbuat dari logam sisa suku cadang motor dan mobil.

Manunggal ABRI dan Rakyat Dokpri
Manunggal ABRI dan Rakyat Dokpri
Tertutup pohon. Dokpri
Tertutup pohon. Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Kembali ke Jl. Panglima Sudirman menuju ke  arah utara atau di bundaran perempatan Jl. Panglima Sudirman, Jl. Tumenggung Suryo, Jl. W.R Supratman, dan Jl. Hamid Rusdi terpampang patung Panglima Sudirman sedang menunggang kuda. 

Alasan patung Panglima Sudirman ditempatkan di sini karena Beliau adalah Panglima Besar TNI dan di wilayah Jl. Hamid Rusdi, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Mayjen Wiyono dan sekitarnya merupakan komplek TNI AD (dulu orang menyebut wilayah tangsi tentara). Sempat pula ada yang mempertanyakan mengapa tidak menempatkan patung Hamid Rusdi yang merupakan pahlawan Kota Malang. Namun alasan di atas sudah cukup menjelaskan.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Panglima Sudirman. Dokpri
Panglima Sudirman. Dokpri
Kembali ke pusat kota di alun-alun bunder dan menuju ke barat sekitar 1 km tepatnya di simpang Jl. Arjuno dan Jl. Semeru ada 2 patung kontemporer dan 1 monumen. 

Monumen yang ada di tengah taman merupakan monumen dengan tiga Piala Adipura dan Adipura Kencana yang diterima Kota Malang atas prestasi kebersihan dan lingkungan hidup selama dua puluh tahun terakhir. Sebelum tahun 2000 yang terpasang di sini adalah patung pahlawan pejuang Kota Malang, yakni Hamid Rusdi.

Di kiri dari arah timur monumen Adipura ada patung kontemporer Bima Suci yang terbuat dari logam bekas suku cadang motor dan mobil. Sedang di sebelah kanan ada patung kontemporer Gatotkaca, putra Bima atau Wrekudoro.

Berjalan hanya 100 m ke arah barat tepatnya di perempatan Jl. Semeru dan Jl. Bromo monumen yang merupakan lambang PKK atau Keluarga Bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun