Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Patung Ken Dedes Aneh di Gerbang Kantor Pemerintahan Kota Malang

21 Februari 2019   20:48 Diperbarui: 2 Juli 2021   06:18 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Ken Dedes di perbatasan kota dan kabupaten Malang sisi utara

Patung Ken Dedes ini 90 persen bentuk dan wajahnya sama seperti arca Prajna Paramita yang ada di museum nasional Jakarta. Hanya warnanya saja berbeda yakni warna perunggu bukan warna abu-abu batu seperti aslinya. Tiga tahun yang lalu sempat diganti warna putih bergaya Bali dengan maksud biar menarik perhatian. Kenyataannya justru menghilang kesan anggun Ken Dedes.  Penulis sendiri sempat menyampaikan ketidakpuasan pada penjaga atau atas perubahan warna putih tersebut. Dan, syukurlah kini kembali ke warna asal merah coklat seperti perunggu.

Patung Ken Dedes dengan wujud aneh. Mata terbuka seperti melamun serta memakai kemben. Dokpri
Patung Ken Dedes dengan wujud aneh. Mata terbuka seperti melamun serta memakai kemben. Dokpri
Rupanya, penghormatan pemerintah Kota Malang pada Ken Dedes dengan membuat patung bukan hanya di perbatasan utara saja. Di depan pintu gerbang selatan atau belakang menuju kantor pemerintahan juga ada patung Ken Dedes. Tingginya hanya sekitar 1,5 m saja. Namun patung Ken Dedes ini sungguh aneh sekali.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat "Si Berandal" Ken Angrok, Sudah Saling Mencintai dengan Ken Dedes?

Sang Prajna Paramita tubuhnya terlalu ceking  serta dalam melakukan dharmachakra-mudra tidak bersandar pada sandaran atau stella. Selain itu, Ken Dedes dalam berbusana menggunakan kotan atau kemben yang menutupi payudaranya.  Tentu saja keadaan ini 'memutar balikkan kisah atau sejarah sebenarnya.'  Entah karena terlalu rikuh dan pekewuh untuk menampilkan Ken Dedes dengan payudaranya yang montok atau ada pandangan lain atau boleh jadi sang kreator dan seniman tidak tahu sejarah. 

Padahal, payudara montok Ken Dedes bukanlah sebuah penampilan vulgar apalagi untuk menggoda. Sebab payudara merupakan lambang kehidupan yang diberikan sang ibu pada keturunannya. Ibu ( wanita ) adalah dewi kebijaksanaan yang memberi pendidikan pada manusia.

Patung Ken Dedes di depan gerbang masuk kantor pusat pemerintahan Kota Malang ini memang tak terlalu besar dan menarik. Apalagi di sebelah 5m sisi kirinya ada Tempat Penampungan Sampah ( TPS ). Namun bukan berarti peninggalan sejarah harus diubah sesuai dengan kemauan dan kondisi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun