Bapak ini cuma garuk-garuk kepala lupa bloknya sedang putrinya tentu saja senyum kecut malu-malu.
Tahun 2000, cicilan sudah lunas. Rumah kami yang dulu seperti pagupon kini cukup besar menurut ukuran seorang guru. Soal harga? Tentu sekarang lebih dari 200 kali lipat. Luar biasa!
Jangan sepelekan rumah bersubsidi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!