Sekian menit suasana kafe di luar Plaza Araya jadi hening. Tapi dua hati yang tergeletak di meja pasamuwan masa lalu bergolak.....
"Aku tak mau menjanda dua kali Mas....," lanjut Ken Dedes setelah menolak cinta Ken Angrok
"Kau pikir aku akan menceraikanmu....?" ujar Ken Angrok bergaya lembut melawan sejarah sekalipun ia telah membunuh Tunggul Ametung.
"Yaaaa....," jawab Ken Dedes santai.
Tiba-tiba saja kejantanan Ken Angrok runtuh di dasar kelamnya masa lalu yang suka rudapeksa wanita. Nafasnya agak tersengal dan mata yang mulai memerah.
"Alasanmu....?" telisik Ken Angrok.
"Aku tahu kau jatuh cinta padaku hanya karena melihat betisku yang putih mulus berkilau...."
"Ingat Angrok.... ingat....! Ini Araya. Araya.... ! Araya artinya bangsawan."
Ken Angrok luluh. Ia pun menundukkan kepala.
"Hanya aku Ken Dedes yang bisa mengantarmu dari seorang begundal menjadi bangsawan. Menjadi araya. Menjadi raja!" Kata Ken Dedes sambil menyilangkan kaki kanan ke atas kaki kirinya. Betis dan paha kuning mulusnya menyingkap membuat kelelakian Ken Angrok kembali bergemuruh.