Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Persiapan Pengangkatan Dukun Baru Menjelang Upacara Kasada

30 Oktober 2018   15:54 Diperbarui: 30 Oktober 2018   15:51 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tengah hari nan menyengat walau udara dingin, meninggalkan Pura Luhur Poten menuju Pura Watu Gedhe.(dokpri)

Pada saat ICD 2 ( Indonesia Community Day 2 ) di Taman Krida Budaya, Malang pada 5 Agustus 2018 silam, beberapa penonton dan kompasianer menanyakan tentang seputar Upacara Yadnya Kasada masyarakat Suku Tengger yang diadakan sekitar sebulan sebelum ICD diadakan. Pertanyaan ini berkaitan dengan foto-foto yang penulis pamerkan di Stand Bolang.

Ritual di dalam Pura Luhur Poten (Dokpri)
Ritual di dalam Pura Luhur Poten (Dokpri)
Persembahan yang disiapkan. (dokpri)
Persembahan yang disiapkan. (dokpri)
Ritual dan pemercikan air suci selesai, membawa persembahan ke Pura Watu Gedhe. Pura di selatan Pura Poten (dokpri)
Ritual dan pemercikan air suci selesai, membawa persembahan ke Pura Watu Gedhe. Pura di selatan Pura Poten (dokpri)
Mengingat sudah kurang aktual lagi untuk diposting, maka dengan sengaja penulis ingkar janji. Selain itu tentang Upacara Yadnya Kasada sudah banyak ditulis di media cetak, media sosial, maupun lainnya. Agar yang meminta tidak terlalu kecewa, sekarang penulis kirim foto-foto upacara yang berkaitan dengan Upacara Yadnya Kasada, yakni persiapan pengangkatan dukun pendita baru. Upacara ini diadakan sehari sebelum Upacara Kasada sekalipun diadakan di Pura Luhur Poten yang ada di utara Gunung Bromo dan timur Gunung Batok.

Diawali dengan pedande dan calon dukun baru.(dokpri)
Diawali dengan pedande dan calon dukun baru.(dokpri)
Diikuti pemusik tradisional.
Diikuti pemusik tradisional.
Selanjutnya kaum wanita.(dokpri)
Selanjutnya kaum wanita.(dokpri)
Perarakan peti sesaji dan pemusik ke dua.(dokpri)
Perarakan peti sesaji dan pemusik ke dua.(dokpri)
Upacara ini berlangsung lebih tenang, sakral, dan jauh dari sorotan media termasuk fotografer. Berdasarkan pengamatan penulis, hanya ada sekitar tiga orang fotografer professional yang meliput. Itupun penulis lihat berdasarkan kamera DSLR yang dipegang. Namun mereka tidak diperkenankan masuk dan mengikuti ritual di dalam Pura Luhur Poten.

Semoga foto-foto ini bisa menjawab keinginan akan upacara ini.

Tengah hari nan menyengat walau udara dingin, meninggalkan Pura Luhur Poten menuju Pura Watu Gedhe.(dokpri)
Tengah hari nan menyengat walau udara dingin, meninggalkan Pura Luhur Poten menuju Pura Watu Gedhe.(dokpri)
Panji-panji Kebesaran Hindu berkibar.(dokpri)
Panji-panji Kebesaran Hindu berkibar.(dokpri)
Menuruni tebing terjal.(dokpri)
Menuruni tebing terjal.(dokpri)
Gong yang berat bukan beban.(dokpri)
Gong yang berat bukan beban.(dokpri)
Ritual sesaji di Pura Watu Gedhe.(dokpri)
Ritual sesaji di Pura Watu Gedhe.(dokpri)
Setelah ritual selama 45 menit di Watu Gedhe selesai, kembali ke Pura Poten. Sebelum masuk, sang calon dukun menari di depan gerbang Pura Poten.elesai(dokpri)
Setelah ritual selama 45 menit di Watu Gedhe selesai, kembali ke Pura Poten. Sebelum masuk, sang calon dukun menari di depan gerbang Pura Poten.elesai(dokpri)
Dokpri
Dokpri
Jam tiga sore, kala matahari masih menyengat, penulis kembali ke Ngadas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun