Pada saat ICD 2 ( Indonesia Community Day 2 ) di Taman Krida Budaya, Malang pada 5 Agustus 2018 silam, beberapa penonton dan kompasianer menanyakan tentang seputar Upacara Yadnya Kasada masyarakat Suku Tengger yang diadakan sekitar sebulan sebelum ICD diadakan. Pertanyaan ini berkaitan dengan foto-foto yang penulis pamerkan di Stand Bolang.
Ritual di dalam Pura Luhur Poten (Dokpri)
Persembahan yang disiapkan. (dokpri)
Ritual dan pemercikan air suci selesai, membawa persembahan ke Pura Watu Gedhe. Pura di selatan Pura Poten (dokpri)
Mengingat sudah kurang aktual lagi untuk diposting, maka dengan sengaja penulis ingkar janji. Selain itu tentang Upacara Yadnya Kasada sudah banyak ditulis di media cetak, media sosial, maupun lainnya. Agar yang meminta tidak terlalu kecewa, sekarang penulis kirim foto-foto upacara yang berkaitan dengan Upacara Yadnya Kasada, yakni persiapan pengangkatan dukun pendita baru. Upacara ini diadakan sehari sebelum Upacara Kasada sekalipun diadakan di Pura Luhur Poten yang ada di utara Gunung Bromo dan timur Gunung Batok.
Diawali dengan pedande dan calon dukun baru.(dokpri)
Diikuti pemusik tradisional.
Selanjutnya kaum wanita.(dokpri)
Perarakan peti sesaji dan pemusik ke dua.(dokpri)
Upacara ini berlangsung lebih tenang, sakral, dan jauh dari sorotan media termasuk fotografer. Berdasarkan pengamatan penulis, hanya ada sekitar tiga orang fotografer professional yang meliput. Itupun penulis lihat berdasarkan kamera DSLR yang dipegang. Namun mereka tidak diperkenankan masuk dan mengikuti ritual di dalam Pura Luhur Poten.
Semoga foto-foto ini bisa menjawab keinginan akan upacara ini.
Tengah hari nan menyengat walau udara dingin, meninggalkan Pura Luhur Poten menuju Pura Watu Gedhe.(dokpri)
Panji-panji Kebesaran Hindu berkibar.(dokpri)
Menuruni tebing terjal.(dokpri)
Gong yang berat bukan beban.(dokpri)
Ritual sesaji di Pura Watu Gedhe.(dokpri)
Setelah ritual selama 45 menit di Watu Gedhe selesai, kembali ke Pura Poten. Sebelum masuk, sang calon dukun menari di depan gerbang Pura Poten.elesai(dokpri)
Jam tiga sore, kala matahari masih menyengat, penulis kembali ke Ngadas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Sosbud Selengkapnya