Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sabda di Bentangan Alam

13 Agustus 2018   07:30 Diperbarui: 13 Agustus 2018   07:55 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarlah jalan ini berbatu dan berkerikil tajam

Biarlah jalan ini berpasir dan berdebu

Bukankah padang rumput di depan telah membentang

Yang tak segan memberi kesegaran dengan setitik embun

Atau buaian sepoi bayu dari puncak bukit

Melangkahlah hai kaki seturut kehendak hati

Temuilah Sang Adikodrati di sana

Bersemayam di ketenangan abadi

Sapalah dengan tanpa kata selain tatapan mata

Namun hati tetap bicara

Bersabdalah Tuhan, hambamu mendengar....

Dokpri
Dokpri
Tak pernah hati ini meninggalkanMu

Seperti Engkau tak pernah meninggalkanku dan terus menuntunku

Karna ku percaya Engkaulah Gembalaku yang kan menuntunku ke padang rumput yang hijau

Di sanalah jiwaku kan bersemayam dalam damaiMu

Bukan di lembah kenistaan penuh duka

Tariklah tangan hati ini kala kumenyesatkan diri

Rengkuhlah jiwa ini kala terkulai dalam kenestapaan

Dokpri
Dokpri
Hai jiwaku dengarlah suara hati

Biarlah langkahmu mengikutinya

Jangan biarkan panggilannya hanya menggema

Sebelumnya semuanya diam sirna dalam keabadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun