Berdasarkan pengalaman sebagai buruh tani dan melihat kesuburan tanahnya, lahan seluas 0,5 ha bisa menghasilkan gabah kering IR 64 sekitar 2 ton. Dengan perkiraan harga gabah kering sekitar Rp 4,000 maka akan menghasilkan sekitar Rp 8,000,000. Â Dikurangi beaya pengolahan sebesar Rp 3,350,000 maka keuntungan yang diperoleh selama 4 bulan usia padi sebesar Rp 4,650,000. Artinya sebulan hanya mendapat keuntungan sebesar Rp 1,170,000
Apa mau dikata, malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih. Serangan hama dan perubahan cuaca (hujan dan angin) serta harga gabah yang terjun sekitar Rp 3,200 perkg membuat Pak Gumiyar tak dapat berbuat apa-apa. Lahan yang digarap hanya menghasilkan 8 kuintal ( 800kg ) dengan harga gabah seperti itu menghasilkan uang Rp 2,560,000. Secara ekonomis, Pak Gumiyar rugi sebesar Rp 790,000 ( tujuh ratus sembilan puluh ribu ).
Lahan garapan di pinggir perumahan kelas menengah.
Pak Gumiyar hanyalah salah satu dan ratusan ribu buruh tani yang berusaha meningkatkan taraf kehidupannya sendiri. Sepertinya halnya kaum buruh atau kaum marginal lainnya yang hanya bisa berusaha sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang minim dan tak berharap banyak pada penguasa atau siapa pun termasuk pemilik modal untuk membantu mereka hidup lebih layak. Senyum mengembang merupakan tanda ketabahan dan kesabarannya.
Lihat Humaniora Selengkapnya