Jaman telah berubah. Pantun jarang diungkapkan. Â Kritikan dan sindiran bukan hanya melalui sebuah ungkapan verbal tetapi juga lewat perbuatan yang sudah diketahui arahnya untuk menunjuk pada kesalahan seseorang. Ini juga terjadi pada pucuk pimpinan dan para tokoh maupun politikus. Tentu saja tanpa ada kesiapan mental bisa mengarah pada perselisihan dan membuat perpecahan yang tak diharapkan.
Jangan sampai ada yang berpantun seperti ini:
      Jangan bung arep disantap Yuwono ( Nasi jagung akan dimakan Yuwono)
      Yen wis kadhung arep diapakno ( Bila sudah terlanjur mau diapakan )
Mari berpantun, seperti lagunya The Favorite di atas.
      Rokok kretek taline lawe    ( Rokok kretek diikat benang )
      Omah gubuk dilabur putih   ( Ada gubuk dicat putih )
      Wong uripe aja seneng ngece( Jadi orang jangan suka mengejek )
      Gotong royong iku mesthine( Gotong royong itu semestinya )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H