Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Horor dan Misteri] Topeng Pesugihan Mbah Gimun

30 September 2016   07:07 Diperbarui: 30 September 2016   09:15 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Minta uang Bulik Narti saja Mbah. Gak usah minta topeng itu…” kata Si Cucu yang masih kelas satu esde sambil menunjuk topeng Panji yang terus melotot.

“Ayolah…..kamu mau kaya atau tidak sih? Hadap tembok sana. Dengarkan bisikannya….”

Penerangan di kamar Mbah Gimun
Penerangan di kamar Mbah Gimun
Si Cucu yang polos kembali menundukkan kepala. Kamar yang dingin semakin membuatnya ingin tidur. Sang Kakek kembali membaca mantra sambil memegang pundak cucunya. Si Cucu yang mulai terserang kantuk tiba-tiba teringat kata-kata guru ngajinya. Ia pun langsung menoleh ke kakeknya. Simbahnya kaget dan langsung bertanya:

“Ssssshhhh…..apa katanya?”

“ Mbah……Katanya Mbah Katemin guru ngajiku sebenarnya Simbah dan Bapak bisa kaya kalau tobat. Cuma kadang kumat….”

“Haaaaa….ya sudah….ya sudah…tidur sana….” kata Sang Kakek  sambil menggandeng Si Cucu ke amben beralas tikar untuk tidur.

Mereka pun tertidur pulas.

0 0 0 0

Tobat, tapi kadang kumat.
Tobat, tapi kadang kumat.
Tiiiin…..tiiin…..tin..tin…suara klakson mobil yang cukup keras di pagi itu menggugah Si Cucu yang masih enggan bangun setelah melekan hingga tengah malam.

Sang Kakek yang sedang merawat pring pethuk yang diyakini banyak orang pinggiran akan membawa berkah terutama kekayaan cuma tersenyum saja ketika di mobil anaknya tertulis: “TOBAT COY….KADANG KUMAT”

Yaaa….mudah-mudahan anakku segera sadar dan bertobat. Dan tidak kumat, seperti aku telat tobat. Gumamnya dalam hati……

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun