![Sumber Gambar: Dokumen Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/13/8-jpg-5785a9943e23bd490ead4a37.jpg?t=o&v=555)
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
![Sumber Gambar: Dokumen Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/13/7-jpg-5785a9a3f37e61a80ea9eb27.jpg?t=o&v=555)
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Dari wilayah ini, aliran air berbelok ke tenggara lalu ke selatan dan terhenti oleh sebuah bukit-bukit kecil yang tersebar seluas tak lebih dari 1 Km. Di wilayah inilah air meresap ke dalam pori-pori tanah. Masyarakat Suku Tengger menyebut tempat ini sebagai Watu Kutho.
![Sumber Gambar: Dokumen Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/13/9-jpg-5785a9d46823bdb004cb44c4.jpg?t=o&v=555)
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
![Bekas pusaran resapan air di Kaldera Bromo.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/13/10-jpg-5785a9e63e23bd8e0ead4a53.jpg?t=o&v=555)
Bekas pusaran resapan air di Kaldera Bromo.
![Riak-riak pasir lembut akiran aliran sungai dan tiupan angin yang berlangsung terus meneru.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/13/12-5785aa13779373dc0bd89cba.jpg?t=o&v=555)
Riak-riak pasir lembut akiran aliran sungai dan tiupan angin yang berlangsung terus meneru.
* Foto-foto diambil antara 2002 - 2016.
* Pengamatan dan penilitian antara 2000 - 2016
* Bagi yang berniat mengambil data dari tulisan ini, mohon memberitahu penulis.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!