Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengamati Aliran Air Hujan di Kaldera Gunung Bromo

13 Juli 2016   09:46 Diperbarui: 13 Juli 2016   19:50 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasir Berbisik atau pasir bersisik? Tempat air hujan di Bromo meresap ke dalam tanah.

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sekalipun tempatnya cukup datar namun volume air yang demikian besar maka cukup deras dan kuat menghanyutkan pasir-pasir lembut. Pasir-pasir lembut yang dibawa arus yang cukup deras ini membentuk gelombang-gelombang pasir di permukaan lautan pasir yang tampak bagaikan sisik-sisik ikan. Namun demikian sisik-sisik pasir ini, bukan hanya terbentuk akibat deras air tetapi juga hembusan angin yang bertiup dari puncak Gunung Bromo. Pada musim kemarau sisik-sisik ini tampak lebih jelas dan menarik daripada saat musim hujan. Tempat ini dulu kami sebut pasir bersisik, setelah dijadikan salah satu tempat pembuatan film Pasir Berbisik dengan alasan lebih menarik kunjungan wisatawan tempat ini disebut ‘Pasir Berbisik’. Boleh jadi memang cukup dipahami, karena saat angin berhembus lembut kadang terdengar siulan lembut yang diakibatkan oleh gesekan angin dengan pasir, rerumputan, atau yang berasal dari pinus-pinus di lereng gunung.

Dari wilayah ini, aliran air berbelok ke tenggara lalu ke selatan dan terhenti oleh sebuah bukit-bukit kecil yang tersebar seluas tak lebih dari 1 Km. Di wilayah inilah air meresap ke dalam pori-pori tanah. Masyarakat Suku Tengger menyebut tempat ini sebagai Watu Kutho.

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Bekas pusaran resapan air di Kaldera Bromo.
Bekas pusaran resapan air di Kaldera Bromo.
Riak-riak pasir lembut akiran aliran sungai dan tiupan angin yang berlangsung terus meneru.
Riak-riak pasir lembut akiran aliran sungai dan tiupan angin yang berlangsung terus meneru.
Keterangan : 

* Foto-foto diambil antara 2002 - 2016.
* Pengamatan dan penilitian antara 2000 - 2016
* Bagi yang berniat mengambil data dari tulisan ini, mohon memberitahu penulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun