Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kebersamaan dan Kegembiraan Petani Setelah Panen Jagung

10 Maret 2016   17:27 Diperbarui: 10 Maret 2016   20:46 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Yu Ngatemi ngosrok jagung."]

[/caption]
Setelah biji jagung terlepas akan dijemur kembali agar lebih kering sehingga mudah jika akan diolah menjadi beras jagung. Sebagian masyarakat desa ada yang membuat beras jagung dengan penggilingan tradisional yang terbuat dari batu. Ada juga yang menggilingkan di penggilingan yang ada di desanya atau pasar tradisional. Karena jagung bukan makanan pokok lagi bagi kebanyakan masyarakat, biasanya setelah dipipil jagung lebih sering dijual ke tengkulak untuk dijual kembali ke pabrik pengolahan jagung.

[caption caption="Cak Darusman ngosrok jagung."]

[/caption]

[caption caption="Dik Mufrida memasukkan jagung ke galngsi."]

[/caption]

[caption caption="Jagung dijemur agar lebih kering"]

[/caption]

[caption caption="Gilingan jagung terbuat dari batu dan beras jagung hasil gilingan tradisional."]

[/caption]

[caption caption="Nasi empog, nasi jagung, dan bledhos makanan tradisional dari jagung."]

[/caption]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun